news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Syed Saddiq Minta Maaf soal Penyerangan Suporter RI: Pastikan Keadilan

23 November 2019 20:12 WIB
comment
17
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Belia dan Sukan Malaysia Syed Saddiq. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Belia dan Sukan Malaysia Syed Saddiq. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Menpora Malaysia Syed Saddiq akhirnya meminta maaf terkait insiden penyerangan terhadap suporter Indonesia. Ia mengaku telah mendapat informasi kebenaran terkait insiden itu.
ADVERTISEMENT
"Saya penuh rasa rendah diri, saya ingin memohon maaf kepada rekan-rekan serumpun di Indonesia, saya memohon maaf karena tragedi yang berlaku (terjadi -red) beberapa hari lepas," jelas Syed Saddiq dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitternya @SyedSaddiq, Sabtu (23/11).
Syed Saddiq menjelaskan kasus penyerangan terhadap suporter Indonesia tidak terjadi saat pertandingan sepak bola antara Timnas Indonesia dan Malaysia di Stadion Bukit Jalil pada Selasa (19/11) malam. Tapi terjadi 20 kilometer dari Stadion Bukit Jalalil pada dini hari.
"Kami telah mendapat pengesahan bahwa case pemukulan dan tragedi itu tidak berlaku di Bukit Jalil atau semasa perlawanan bola sepak, tapi berlaku pada 20 kilometer dari Stadion Bukit jalil pada pukul 03.00 pagi. Case ini melibatkan 1 warga negara Indonesia," jelas menteri berusia 27 tahun itu.
Menteri Belia dan Sukan Malaysia Syed Saddiq. Foto: Shutter Stock
Syed Saddiq pun meminta agar suporter Indonesia yang menjadi korban dalam insiden ini melapor dalam rangka pengusutan kasus. Ia memastikan pengusutan kasus ini berjalan secara adil bagi semua pihak.
ADVERTISEMENT
"Kami memohon supaya rekan-rekan yang khususnya dipukul tampil kehadapan membantu siasatan ini. Kami memastikan keadilan tak kira warga Malaysia, Indonesia, ini tanggung jawab kami semua," kata dia.
Pada Jumat (22/11), Syed Saddiq mengungkapkan kasus penyerangan terhadap suporter Indonesia adalah hoaks. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan pihak polisi Malaysia dan KBRI Kuala Lumpur.
Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi (kanan) berbincang dengan Menteri Belia dan Sukan Malaysia Syed Saddiq Abdul Rahman. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Saat itu, ia juga belum menyinggung soal permintaan maaf. Permintaan maaf dari Malaysia ini dituntut publik Indonesia, sebagaimana yang dilakukan Menpora Imam Nahrawi pada 5 September lalu kepada Malaysia saat terjadi insiden di Jakarta.
Meski demikian, pernyataan maaf Syeed Saddiq kali ini dianggap atas nama pribadi, bukan secara resmi dari pemerintah Malaysia. Tak seperti yang dilakukan Imam dengan berkirim surat atas nama pemerintah Indonesia kepada Malaysia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelusuran Polri, ada suporter Indonesia yang terluka. Namun belum bisa dipastikan, ia diserang suporter Malaysia atau orang biasa.
"Kasus warga negara Indonesia yang nonton bola di Malaysia yang ada tangannya luka kena benda tajam, jadi perlu saya sampaikan memang benar," kata Karopenmas Polri Brigjen Argo Yuwono di Jakarta, Jumat (22/11).
Aksi suporter Malaysia di pertandingan Timnas Indonesia melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Selain itu, menurut penelusuran Kemenpora dari KBRI Kuala Lumpur, sempat ada korban pengeroyokan bernama Fuad menyambangi KBRI, karena mengaku dirampas paspornya oleh suporter Malaysia.
"Dari laporan yang diterima Yusron (pejabat KBRI Kuala Lumpur), korban mengaku bahwa paspornya diambil paksa oleh oknum suporter Malaysia," kata Sesmenpora Gatot Dewa Broto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/11).
Selanjutnya, kata dia, KBRI menerbitkan SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor), yang berfungsi sebagai surat keterangan kepada pihak imigrasi di Kuala Lumpur. KBRI kemudian berasumsi, bahwa Fuad akan kembali ke KBRI setelah berurusan dengan pihak imigrasi setempat.
ADVERTISEMENT