Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Mentan Syahrul Yasin Limpo telah menyampaikan surat pengunduran diri dari kabinet kepada Presiden Jokowi melalui Mensesneg Pratikno. Ia mengatakan, pengunduran diri dilakukan karena ada proses hukum yang harus dihadapi dengan serius.
ADVERTISEMENT
"Walaupun saya berharap jangan ada stigma dan persepsi yang menghakimi saya terlebih dahulu karena biarkanlah proses hukum berlangsung dengan baik dan saya siap menghadapi," kata SYL di Kantor Kemensetneg, Jakarta Pusat, Kamis (5/10).
Menurutnya, baru kali ini ia menghadapi situasi seperti ini. Padahal, ia sudah berada di pemerintahan selama puluhan tahun.
"Saya meniti karier mulai dari lurah, camat, saya 25 tahun jadi kepala daerah, 10 tahun jadi bupati, wakil gubernur 5 tahun, 10 tahun jadi gubernur, dan baru saya merasa ada hal-hal seperti ini. Oleh karena itu saya butuh waktu," jelasnya.
SYL juga mengatakan, agendanya selama berada di Eropa adalah untuk menerima penghargaan dunia atas nama Jokowi. Ia menyebut, Indonesia punya praktik terbaik dalam pengendalian berbagai hama penyakit, baik unggas maupun hewan besar.
ADVERTISEMENT
"Dan itu mendapatkan apresiasi dunia. Saya berikan presentasi itu di depan semua negara yang ada atas nama Presiden," ungkapnya.
"Saya berikan presentasi itu di depan semua negara yang ada nama PBB. Kedua IPAC (Institute for Policy Analysis of Conflict) memberikan penghargaan atas nama Bapak Presiden," lanjutnya.
Menurutnya, selama tiga tahun ini tantangan pertanian adalah yang paling berat yang dihadapi Indonesia. Berbagai usaha pun telah dilakukan untuk mengatasi hal itu.
"Dan itulah langkah-langkah yang sudah dilakukan atas perintah Presiden pada kita semua bahwa kita memberikan makan 280 juta orang kurang lebih dengan dinamika, minus plusnya tentu ada. Tentu ada," ujarnya.
Selain itu, SYL mengaku tidak tahu apa-apa atas status tersangka atas dirinya. Selama di Eropa, ia banyak bertemu bilateral dengan Menteri Itali, Menteri Spanyol, FAO, dan IFAT.
ADVERTISEMENT
"Dengan berbagai hal yang merasa bahwa Indonesia perlu dibantu dalam rangka climate change. Kekhawatiran dunia juga termasuk kekhawatiran Indonesia. Dan salah satu yang jadi kesepakatan di Forum FAO adalah atas inisiatif kita bahwa tidak boleh ada negara yang bisa jalan sendiri hadapi climate change. Seperti apa yang Bapak Presiden selalu sampaikan dan itu jadi rekomendasi-rekomendasi dunia," pungkasnya.
Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyerahkan surat pengunduran diri sebagai menteri pertanian ke Presiden Jokowi lewat Mensesneg Pratikno di Istana Kepresidenan, Kamis (5/10). Keputusan itu menyusul penetapan dirinya sebagai tersangka KPK.