Tak Ada Daerah di Jateng PPKM Level 4, Ganjar Minta Jangan Euforia Dulu

7 September 2021 13:48 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan tes usap (swab) di Pendopo Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Sabtu (25/7/2020).  Foto: Akhmad Nazaruddin Lathif/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan tes usap (swab) di Pendopo Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Sabtu (25/7/2020). Foto: Akhmad Nazaruddin Lathif/ANTARA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penanganan pandemi COVID-19 di Jawa Tengah menunjukkan tren yang positif. Saat ini, tidak ada satu daerahpun di Jawa Tengah yang masuk dalam kategori PPKM Level 4.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penanganan pandemi. Namun, Ganjar mewanti-wanti pada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kondisi yang mebaik ini dan tidak terlalu bereuforia.
"Jangan euforia dulu, tetap dijaga semuanya. Kondisi yang makin turun dan makin baik ini mari kita jaga, agar kita sampai ke garis finish dengan aman dan selamat," jelasnya saat ditemui di rumah dinasnya, Selasa (7/9).
Dengan tidak adanya daerah yang masuk PPKM level 4, menurut Ganjar, sejumlah daerah mulai meminta agar pembelajaran tatap muka (PTM) digelar. Ia meminta agar semuanya hati-hati dan protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.
"Sistem transportasi untuk anak-anak juga mesti dijaga. Orang tua saya minta antar anak-anak. Yang sekolahnya dekat, jalan kaki atau naik sepeda," terangnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga meminta kelonggaran kepada pihak kepolisian agar tak mempermasalahkan jika ada siswa SMA membawa motor ke sekolah, meski belum memiliki SIM. Hal ini bertujuan agar mencegah kerumunan di angkutan umum.
"Pak Polisi saya mohon maaf, banyak anak SMA yang naik motor tapi tidak punya SIM, mungkin sementara bisa diizinkan. Tapi kalau orang tuanya lebih arif, sebaiknya diantar," imbuhnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Foto: Dok. Pemprov Jateng
Ganjar juga mengizinkan ASN di seluruh Jawa Tengah untuk antar jemput anak sekolah. Hal itu penting agar anak-anak bisa tetap aman dalam pelaksanaan PTM.
"Silakan kalau dia ASN saya izinkan. Karena ini hanya sebentar," ucapnya.
Sejumlah tempat pariwisata, lanjut Ganjar, juga sudah mulai dibuka. Ia meminta agar pengelola melaksanakan uji coba agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
"Pemda saya minta berjaga, dibantu TNI/Polri. Pengelola pariwisata juga saya minta tanggung jawabnya, kalau enggak siap, jangan. Kalau mau buka, harus uji coba dulu dan lapor. Jangan sampai ceroboh, karena bisa bahaya," tegasnya.
Petugas saat tes swab COVID-19 di salah satu pusat perbelanjaan modern di Kota Semarang, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Ganjar meminta penurunan kasus COVID-19 di Jawa Tengah harus disikapi dengan baik. Masyarakat tidak boleh terlalu euforia karena bisa berbahaya jika sampai tidak terkontrol.
"Awas tren baru, ada varian Mu. Kita harus antisipasi. Maka kami sudah membeli alat tes whole genome sequencing untuk melakukan kontrol. Beberapa daerah sudah kami ambil sampel untuk mengecek apakah ada varian baru yang masuk Jateng atau tidak. So far sampai saat ini belum ada," pungkasnya.
Pemerintah pusat memutuskan memperpanjang PPKM Level sampai 13 September nanti. Provinsi Jawa Tengah terbebas dari aturan PPKM Level 4. Sebanyak 35 kabupaten/kota di Jateng hanya menjalankan perpanjangan PPKM level 2 dan 3.
ADVERTISEMENT