Tak Ada Korban Jiwa saat Asap Selimuti Gedung Nusantara III DPR

24 Februari 2020 13:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas pemadam kebakaran di lokasi kebakaran Gedung Nusantara II, DPR RI, Jakarta, Senin (24/2). Foto: Hemi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas pemadam kebakaran di lokasi kebakaran Gedung Nusantara II, DPR RI, Jakarta, Senin (24/2). Foto: Hemi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Asap pekat yang tiba-tiba muncul di lantai 2 Gedung Nusantara III DPR, memicu kepanikan. Hal itu ternyata bukan disebabkan oleh kebakaran melainkan masalah pada sistem aerosol.
ADVERTISEMENT
Sekjen DPR Indra Iskandar menyebut sistem aerosol di Gedung Nusantara III mengalami error. Alat itu berfungsi tanpa sebab yang jelas dan mengeluarkan asap.
“Hampi sejam yang lalu aerosol itu berfungsi tanpa ada sebab yang jelas,” kata Indra Iskandar dalam jumpa pers di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/2).
Petugas berkomunikasi dengan radio panggil saat terjadi kepulan asap putih di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/2). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Indra mengatakan, alat tersebut biasanya berfungsi saat adanya kebakaran dengan tujuan untuk memadamkan api dengan asap.
“Kami dengan Pak Kapolda meninjau bahwa yang terjadi sistem ini hang error, kita sebut error sehingga membuka, mengeluarkan asap seperti fogging, itu digunakan pada saat kebakaran ada asap panas,” jelasnya.
Pemadam kebakaran saat ini sedang mencari tahu kenapa alat tersebut tiba-tiba berfungsi meski tak ada kebakaran.
ADVERTISEMENT
“Teman-teman Damkar sedang meneliti apa yang menyebabkan aerosol sistemnya terbuka,” kata dia.
Indra juga memastikan tak ada korban dalam peristiwa tersebut.
“Sekarang kondisi sudah clear, tidak ada korban, tidak ada kerusakan apapun,” ungkap Indra.
Petugas pemadam kebakaran berjalan memasuki ruangan saat terjadi kepulan asap putih di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/2). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Indra kembali memastikan, kepulan asap yang membuat pegawai hingga pimpinan DPR itu dievakuasi, bukan berasal dari kobaran api.
“Jadi di lantai 2 itu kita sudah memasang hampir semua dengan sistem pemadam kebakaran aerosol asap. Sistem ini didesain sangat sensitif untuk memastikan segala sesuatu agar ditangani dengan baik,” kata dia.
Akibat peristiwa ini, pegawai di gedung tersebut dievakuasi, termasuk pimpinan DPR Puan Maharani dan Ahmad Basarah. Kepulan asap mulai muncul sekitar pukul 12.00 WIB.