Tak Ada Warga yang Halangi Pemakaman Bomber Rusun Wonocolo

18 Mei 2018 17:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah teroris bom Rusunawa Sidoarjo dimakamkan (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah teroris bom Rusunawa Sidoarjo dimakamkan (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemakaman jenazah perakit bom di Rusunawa Wonocolo, Anton Ferdiantono, beserta jenazah istrinya, Sari Puspitarini, dan anak sulungnya, Hilya Aulia Rahman, di lahan milik Pemkab Sidoarjo berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di lokasi, Jumat (18/5), tidak ada penolakan-penolakan dari warga sekitar saat ketiga jenazah itu dimakamkan.
"Ya alasannya dimakamkan di sini karena ditolak sama warga jenazahnya, ya akhirnya kita kubur di sini," kata Kepala Bidang Layanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Sidoarjo, Wiyono, di lokasi.
Meski tak ada penolakan, aparat kepolisian Sabhara Polda Jawa Timur bersenjata lengkap tampak mengawal jalannya pemakaman tiga jenazah tersebut.
Peti mati berwarna putih milik Sari Puspitarini dimasukkan terlebih dahulu, disusul peti Hilya Aulia Rahman. Posisi peti, Sari dan Hilya bersebelahan. Sedangkan peti Anton dikubur sendiri.
Setelah dikuburkan, pusara ketiga nama itu ditancapkan, lalu modin Haryono, perangkat desa yang bertugas pada masalah keagamaan, menaburkan bunga di atas ketiga kuburan.
ADVERTISEMENT