news-card-video
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Tak Ada yang Menonjol di Debat Pilgub Jabar: Isu Internet Tak Dikuasai

13 Maret 2018 18:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Debat calon Gubernur Jawa Barat (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Debat calon Gubernur Jawa Barat (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
ADVERTISEMENT
Debat kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Senin (12/3) malam, di Gedung Sasana Budaya Ganesha, Kota Bandung, berlangsung menarik. Keempat pasangan calon saling adu gagasan dan kritik terkait permasalahan di Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Namun, kemeriahan debat tersebut justru menunjukkan minimya ide yang dimiliki oleh cagub-cawagub. Budayawan sekaligus Ketua Forum Studi Kebudayaan, Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, Acep Iwan Saidi, menyebutkan dari keempat pasang calon itu, belum ada yang menonjol.
"Jadi mungkin karena ini debat pertama, kita belum bisa mengelaborasi tingkat intelegensi, kecerdasan, juga kelebihan yang spesifik. Saya tidak melihat suatu hal yang eye catching dari salah satu orang (paslon) yang keluar," ujar Acep, Selasa (13/3).
Cagub dan Cawagub nomor 1 Jabar (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Cagub dan Cawagub nomor 1 Jabar (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Ia mencontohkan, soal perbincangan mengenai internet. Menurutnya, dari keempat pasang calon itu, mayoritas tak menguasai soal internet dengan segala permasalahannya. Padahal, masalah internet dan media sosial saat ini sangat perlu dibahas karena sudah menjadi kebutuhan.
"Saya melihat pengetahuan mereka tentang internet, tentang medsos, menurut saya masih sangat minimal. Masih sebatas pengetahuan. Bagaimana aplikasinya, bagaimana kemudian mengatasi dampak-dampaknya yang selama ini tampak nyata, itu tidak terungkap," kritik pakar semiotika itu.
ADVERTISEMENT
Di antara kandidat yang membahas soal internet itu adalah cawagub Anton Charliyan. Saat itu, Anton menjawab pertanyaan dari cawagub pasangan nomor urut 1, Uu Ruzhanul Ulum, tentang konsep digital untuk Jawa Barat.
"Tadi sudah saya terangkan ada terobosan, sekarang banyak isu masalah disruption, yaitu bisnis menggunakan media sosial atau internet. Makanya kita punya terobosan ,'Jabar Edun'. Edun itu apa? Ekonomi dunia network," jawab Anton.
Cagub dan Cawagub nomor 2 Jabar (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Cagub dan Cawagub nomor 2 Jabar (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Dia lalu menyebut contoh 'Edun' adalah layanan transportasi online Grab. Bisnis berbasis aplikasi ini tak memiliki armada, tapi jadi perusahaan besar. Namun, tiba-tiba Anton menyebut Grab adalah perusahaan mobil dan travel.
"Grab dia tidak punya apa-apa tapi jadi perusahaan mobil terbesar, perusahaan travel terbesar," ucap mantan Kapolda Jabar itu.
ADVERTISEMENT
Anton juga mengenalkan sistem molotot dot com untuk tangkal korupsi. Tak dirinci maksudnya, namun sistem atau website dimaksud belum tersedia. "Dengan adanya molotot dot com ini menggunakan internet semua yang online se-Jawa Barat," ucap Anton.
Molotot belum terdaftar (Foto: Check-Host.com)
zoom-in-whitePerbesar
Molotot belum terdaftar (Foto: Check-Host.com)
Cawagub Ridwan Kamil, Uu Ruzhanul Ulum, juga menanggapi masalah internet dalam wujud program internet masuk desa. Namun alih-alih ada inovasi, gagasannya cenderung hanya retorika.
"Kalau kami dalam meningkatkan ekonomi kreatif digital masuknya internet dan informasi kepada seluruh desa Jawa Barat. Karena dengan adanya internet masuk desa, masyarakat desa akan melek teknologi," tutur mantan Bupati Tasikmalaya itu.
"Saya Komisi I DPR yang salah satunya komunikasi. Internet masuk desa sebagian besar gagal, karena tidak semua wilayah ada sinyal, sehingga harus ada konsep lebih bagus," timpal Tb Hasanuddin.
ADVERTISEMENT
Anton Charliyan Atraktif
Debat Cagub dan Cawagub Jabar (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Debat Cagub dan Cawagub Jabar (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)
Meski begitu, Iwan menaruh perhatian pada Anton yang menunjukan gestur yang menarik. Menurutnya, Anton bisa mencairkan suasana tegang dalam debat menjadi lebih cair. "Nomor dua ada satu keunggulan membangun komunikasi oleh Anton, itu yang memecah," kata Iwan.
Bukan hanya gaya bicara yang apa adanya, Anton Charliyan menggebrak suasana debat malam itu dengan aksi silatnya yang tak beraturan saat segmen pentas kreatif.
Anton menunjukan kemampuannya dalam pencak silat yang digabungkan dengan jurus dewa mabuk --jurus andalan pendekar China di film-film action--. Sontak, aksinya membuat penonton tertawa terbahak-bahak.
Tak hanya itu, Iwan menyoroti aksi Ahmad Syaikhu --cawagub Sudrajat--, yang bernyayi dalam sesi kreatif semalam. Iwan justru terkejut dengan Deddy Mizwar yang cenderung kaku.
ADVERTISEMENT
"Saya agak terkejut juga seorang Demiz yang seniman justru kelompok ini paling yang tidak kreatif. Demiz hanya berjoget mengikuti yang lain. Justru saya melihat kelompok Asyik yang sangat agamis kok malah misalnya terlibat menampilkan," kata dia.
Debat Cagub dan Cawagub Jabar (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Debat Cagub dan Cawagub Jabar (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)
Empat pasang Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat diberi kesempatan untuk menampilkan penampilan kreatif di sela-sela debat kandidat. Debat kandidat yang berlangsung dengan tensi cukup panas, bisa didinginkan dengan sesi tersebut.
Pasangan yang diberi kesempatan pertama menampilkan aksi panggungnya adalah pasangan Rindu (Ridwan Kamil-Uu). Rindu menampilkan tarian yang melibatkan sekitar 10 orang. Mereka menari-nari sambil menyanyikan yel-yel dukungan. Ridwan dan Uu ikut dalam tarian tersebut.
Setelah itu, pasangan Hasanah (Tb Hasanuddin-Anton) yang maju. Pasangan ini menampilkan tarian kesenian khas Sunda yakni tari pencak. Hasanuddin dan Anton Charliyan menunjukan kemampuannya dalam hal pencak silat.
ADVERTISEMENT
Pasangan nomor urut 3, Asyik tak mau kalah dengan pasangan sebelumnya. Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaiku menyanyikan sebuah lagu yang diklaim oleh Ahmad Syaikhu adalah ciptaanya. Lagu tersebut dinyanyikan sambil diiringi oleh sejumlah koreografer.
Terakhir, adalah pasangan DMDM yang menampilkan kreatifitasnya di atas panggung dengan membawa sejumlah koreografer berbusana adat sunda. Selain itu, penyanyi yang melantunkan lagu dukungan kepada pasangan ini adalah mantan vokalsi ST 12 Charli Van Houten.
Debat ini berlangsung selama 2,5 jam yang dikemas dalam 6 segmen. Debat ini dipandu oleh pembawa berita senior Rosiana Silalahi.