Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Catatan Redaksi: Tulisan ini telah mendapatkan ralat soal status pernikahan Sultan Qaboos. Sebelumnya ditulis Sultan Qaboos tidak menikah. Atas kesalahan ini kami mohon maaf.
ADVERTISEMENT
-----
New York Time menulis Sultan Qaboos pernah menikah dengan sepupunya, Nawwal bint Tariq Al Said. Namun, pernikahannya berujung perceraian. Pasangan ini tidak memiliki anak. Ia pun tak pernah menyampaikan ke muka publik siapa yang akan menggantikannya.
Sultan Qaboos diketahui merahasiakan penggantinya hingga dirinya tutup usia pada Sabtu (11/1).
"Saya sudah menuliskan dua nama dalam urutan menurun, dan memasukkannya di dalam amplop tertutup yang saya letakkan di dua wilayah berbeda," ucap Qaboos saat diwawancarai pada 1997 lalu.
Tak adanya pengganti membuat dikhawatirkan menciptakan instabilitas politik, keamanan, dan ekonomi di Oman. Sebab, Oman adalah negara monarki absolut dan Sultan merupakan memegang jabatan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Sejumlah analisis bahkan memprediksi, tak adanya pengganti dalam waktu dekat bisa menimbulkan perselisihan keluarga kesultanan serta perang antar suku.
Sultan Qaboos pada 1996 sebenarnya telah mengeluarkan suatu Undang-Undang mengenai transfer kekuasaan. Sultan Oman akan dipilih tiga hari usai takhta kosong.
Bila gagal, maka Oman akan dikuasai oleh Militer, Mahkamah Agung, dan parlemen.