Tanah di Gunungkidul Merekah Sepanjang 16 Meter, 20 Keluarga Terancam

8 Januari 2020 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fenomena tanah merekah terjadi di Pedukuhan Brongkol, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Rabu (8/1). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Fenomena tanah merekah terjadi di Pedukuhan Brongkol, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Rabu (8/1). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Fenomena tanah merekah terjadi di Pedukuhan Brongkol, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Rekahan tanah tersebut memiliki panjang 16 meter dengan kedalaman tiga hingga lima meter.
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut mengancam 20 keluarga atau sekitar 80 orang yang tinggal di bawah rekahan tersebut.
Kepala Desa Purwodadi, Sugiyanto, menjelaskan tanah merekah mulai terjadi pada Senin (6/1). Hujan yang intens mengguyur Gunungkidul diduga menjadi penyebabnya.
Posisi rekahan berada 50 meter di atas permukiman warga. Akibatnya material tanah rekahan akan turun ke permukiman saat terjadi hujan.
“Material tanah masih banyak di atas. Semalam hujan, diameter rekahannya tambah. Hujan tidak begitu deras, tapi waktunya agak lama, sekitar 3-4 jam,” kata Sugiyanto ditemui di lokasi, Rabu (8/1).
Fenomena tanah merekah terjadi di Pedukuhan Brongkol, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Rabu (8/1). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Pemerintah desa telah menyiapkan langkah-langkah agar meminimalisir longsoran akibat rekahan tanah tersebut. Di antaranya yakni pembuatan saluran air dan dinding penahan tanah.
“Untuk sementara dari desa untuk menyediakan batu yang untuk talud,” ucapnya.
Fenomena tanah merekah terjadi di Pedukuhan Brongkol, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Rabu (8/1). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara itu, Suyatno (60), warga di sekitar, menjelaskan awalnya ia mendengar suara gemuruh. Ketika keluar ternyata pohon di samping rumahnya telah tumbang dan tampak rekahan di tanah.
ADVERTISEMENT
“Kemarin sudah lapor ke desa, kecamatan dan BPBD, dan sudah meninjau secara langsung. Bengkahnya (rekahannya) panjang dampaknya ke warga yang di bawah,” ujarnya.
Pantauan kumparan warga desa beserta pemerintah desa, pemerintah kecamatan, kepolisian, TNI, dan BPBD tengah bergotong royong membersikan material tanah rekahan yang menutup jalan.