Tantowi Yahya: Dunia Tak Terpengaruh Kebohongan Pelanggaran HAM Papua
ADVERTISEMENT
Duta Besar Tantowi Yahya mengatakan dunia tak terpengaruh dengan kabar bohong adanya pelanggaran hak asasi manusia di Papua. Buktinya, Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan HAM PBB dengan suara terbanyak dalam voting.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan yang diterima kumparan, Jumat (18/10), Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Tonga, Tantowi Yahya, mengatakan punya catatan khusus tentang banyaknya pandangan negatif dari pihak-pihak yang ingin memojokkan Indonesia.
"Kita semua melihat bagaimana para oknum ini memanfaatkan insiden yang terjadi di Papua," kata Tantowi dalam pernyataannya.
Menurut Tantowi, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menawarkan solusi masalah Papua dengan cara bermartabat.
"Namun seringkali masih terdapat tuduhan pelanggaran HAM dan kejahatan kemanusiaan lainnya sebagaimana yang diembuskan oleh Veronika Koman dan rekan sejawatnya, termasuk satu negara di Pasifik, yang getol menginginkan Papua terpisah dari Indonesia," kata Tantowi.
ADVERTISEMENT
"Namun syukur Alhamdulillah, Dunia tidak terpengaruh oleh kabar bohong tersebut dan tetap menaruh kepercayaan penuh kepada Indonesia," kata Tantowi .
Bentuk kepercayaan ini dituangkan negara-negara dunia dalam pemungutan suara anggota Dewan HAM PBB. Indonesia terpilih jadi anggota periode 2020-2022 dengan dukungan 174 negara, jumlah tertinggi di antara kandidat lainnya di Asia Pasifik.
Tantowi mengatakan, dari dukungan tersebut dunia berharap Indonesia berperan aktif meningkatkan kualitas HAM di tingkat global. Pencapaian ini, kata dia, adalah awal yang baik bagi pemerintahan baru Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Apresiasi dihaturkannya untuk Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan para diplomat Indonesia. "Ini prestasi besar yang merupakan hasil kerja sama antara instansi Kemlu dan segenap perwakilan RI di luar negeri," ujar Tantowi.
ADVERTISEMENT
Tantowi juga mengatakan bahwa momen ini jadi motivasi bagi Indonesia yang sebentar lagi akan memperingati hari Sumpah Pemuda.
"Saya meyakini bahwa para tokoh bangsa yang terlibat dalam menyusun dan mendeklarasikan Sumpah Pemuda tidak menginginkan adanya perpecahan, namun sebaliknya mengimpikan terwujudnya persatuan bangsa dari Sabang sampai Merauke," kata Tantowi.