Tatkala Anak Berkebutuhan Khusus Jadi Petugas Upacara HUT RI di Semarang

17 Agustus 2024 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak berkebutuhan khusus mengikuti upacara HUT ke-79 RI di D'Kambodja Heritage, Sabtu (17/8/2024). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak berkebutuhan khusus mengikuti upacara HUT ke-79 RI di D'Kambodja Heritage, Sabtu (17/8/2024). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Puluhan anak berkebutuhan khusus mengikuti upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79. Mereka merupakan murid sekolah Bina Bunda asuhan perancang busana terkenal, Anne Avantie.
ADVERTISEMENT
Upacara itu sendiri digelar di halaman D'Kambodja Heritage Dapur Ndeso, salah satu restoran milik Anne. Beberapa anak berkebutuhan khusus itu juga didapuk sebagai petugas upacara, mulai dari pembaca teks proklamasi, Pancasila, teks UUD 1945, paduan suara, hingga pembaca doa.
Sementara pasukan pengibar bendera adalah purna Paskibra Semarang.
"Sebetulnya acara peringatan hari kemerdekaan Indonesia hari ini, adalah upacara bendera ke-12 kalinya yang saya gelar. Saya sebagai inspektur upacaranya, sebagai Presiden Republik D'Kamboja," ujar Anne sambil tertawa, Sabtu (17/8).
Anak-anak berkebutuhan khusus mengikuti upacara HUT ke-79 RI di D'Kambodja Heritage, Sabtu (17/8/2024). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Anne mengatakan, upacara hari ini terasa begitu istimewa lantaran petugasnya merupakan anak-anak berkebutuhan khusus murid sekolah Bina Bunda, asuhan yayasan miliknya.
"Ini adalah hari bersejarah untuk kami. Sekolah kami namanya Bina Bunda, untuk anak berkemampuan khusus. Ini sudah berdiri cukup lama, sekarang anak-anak sudah lebih besar dan lebih percaya diri," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Anne awalnya sempat ragu apakah anak-anak asuhnya itu bisa menjadi petugas upacara. Namun, akhirnya ia puas lantaran semua itu bisa dijalankan dengan baik.
"Mereka hari ini menjadi petugas upacara, mereka ternyata bisa. Di sekolah kami, mereka setiap Sabtu bahkan ada pelajaran khusus, (misalnya) untuk tuna rungu belajar membuat kerajinan tangan. Kemudian ada yang diajari main musik, nyanyi, dan sebagainya. Mereka dibina bertahun-tahun di tempat kami," tegas Anne.
Anak-anak berkebutuhan khusus mengikuti upacara HUT ke-79 RI di D'Kambodja Heritage, Sabtu (17/8/2024). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Bagi Anne, kemerdekaan yang sejati adalah bagaimana memberikan dampak positif untuk orang-orang terdekatnya. Mulai dari karyawan hingga orang tua murid sekolah Bina Bunda.
"Hari ini, ibu-ibu anak-anak kami libatkan main angklung dan kami libatkan juga jadi karyawan di usaha saya. Bagi saya, kemerdekaan adalah bagaimana memberikan rasa damai untuk lingkungan, memerdekakan hati kita dari luka, dari persoalan hidup," kata Anne.
ADVERTISEMENT