Tebing Penyangga Jembatan Panus Baru di Depok Retak

9 Februari 2018 13:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan Panus Baru (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Panus Baru (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belakangan, beredar informasi di media sosial soal Jembatan Panus Lama yang berada di Depok, Jawa Barat, retak. Jembatan itu, merupakan jembatan yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1917, dan merupakan situs cagar budaya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengkonfirmasi kabar tersebut, kumparan (kumparan.com) mencoba mendatangi lokasi jembatan tersebut. Saat berada di Jembatan Panus Lama, kumparan tak menemukan adanya keretakan yang dimaksud.
kumparan lalu mencoba menanyakan jembatan yang retak tersebut kepada petugas Kali Ciliwung dengan menunjukkan foto retaknya jembatan tersebut.
"Oh bukan di sini, Mas. Itu yang retak ada di Jembatan Panus yang baru," tutur petugas tersebut.
Jembatan Panus Baru (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Panus Baru (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
kumparan lalu menyambangi jembatan baru yang dimaksud petugas. Jembatan baru itu dibangun pada tahun 1990-an. Jarak antara jembatan yang lama dan baru tersebut sekitar 50 meter.
Di jembatan yang baru, kumparan menemukan retakan seperti foto yang terlihat di media sosial. Terlihat tebing Jembatan Panus Baru retak sepanjang empat meter dengan lebar sekitar 20 cm.
ADVERTISEMENT
Alpon Yosep, warga yang tinggal di sekitar lokasi menjelaskan, tebing tersebut retak sejak setahun yang lalu. Namun ia menggangap hal tersebut sebagai fenomena yang biasa saja.
Jembatan Panus Baru (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Panus Baru (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
"Saya perhatikan mulai sejak setahun yang lalu, ya. Dulu kecil lama-lama makin besar (lebar retaknya) gitu," ujar Alpon, Jumat (9/2).
Seingat Alpon, jembatan tersebut dibangun sekitar tahun 1992. Warga yang tinggal di kawasan kolong jembatan aliran Kali Ciliwung ini hingga saat ini masih merasa nyaman. Mereka sama sekali tak takut dengan retaknya tebing penyangga Jembatan Panus.
"Biasa aja ya, enggak takut sih walau kita ada di bagian bawah begini. Warga di sini juga tidak ada mengeluh soal itu," lanjutnya.
Alpon mengatakan, meski terlihat tua dan tak terawat, jembatan tersebut dirawat secara rutin oleh pemerintah. "Pemerintah sering lho bersih-bersih tebingnya kalau udah ditumbuhi ilalang. Jadi soal retak ini pasti tahulah,"ujar Alpon.
Jembatan Panus Lama (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Panus Lama (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
Warga lainnya, Andi, justru mengaku tak mengetahui ada keretakan dari tebing penyangga Jembatan Panus Baru. "Wah, saya enggak tahu retak di sebelah mana, ya? Wah enggak tahu, Mas," ujar Andi.
ADVERTISEMENT