Teka-teki Munculnya Baliho Gatot Nurmantyo di Posko Prabowo-Sandi

14 Januari 2019 6:27 WIB
Peresmian Kantor Pusat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Solo, Jawa Tengah. (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Kantor Pusat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Solo, Jawa Tengah. (Foto: kumparan)
ADVERTISEMENT
Baliho dengan foto mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo muncul dalam peresmian posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subanto-Sandiaga Uno di Jalan Letjen Suprapto No 53A, Kampung Sumber, RT 03 /RW 08, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah pada Jumat (11/1).
ADVERTISEMENT
Tak ayal munculnya baliho itu menimbulkan spekulasi Gatot telah menyatakan dukungannya dalam Pilpres 2019 kepada pasangan Prabowo-Sandi.
Namun, tidak lama setelah baliho dengan foto Gatot itu viral, tepatnya satu hari kemudian pada Sabtu (12/1) malam, Gatot akhirnya buka suara mengenai baliho itu. Menurut Gatot, fotonya dalam baliho itu dipasang tanpa sepengetahuan dan izinnya. Ia kemudian meminta kepada BPN agar segera menurunkan fotonya tersebut.
"Mengenai berita seperti tersebut di atas dan ada foto saya pada baliho Posko BPN Prabowo-Sandi di Solo, Saya nyatakan bahwa Saya tidak tahu menahu," cuit Gatot melalui akun twitternya, @Nurmantyo_Gatot, pada Sabtu (12/1) malam.
"(Saya) tidak pernah dimintai persetujuan atau diberi pemberitahuan baik secara lisan maupun verbal. Untuk itu, saya mohon agar foto saya diturunkan dari baliho tersebut secepatnya," sambungnya.
Gatot Nurmantyo. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Gatot Nurmantyo. (Foto: Dok. Istimewa)
Menanggapi pernyataan Gatot, Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, mengaku sudah mengetahui klarifikasi dari Gatot. Andre mengatakan aspirasi dari Gatot akan ditindaklanjuti dengan mencopot baliho tersebut. Selain itu, menurutnya Gatot hingga saat ini memang belum menyatakan dukungannya kepada masing-masing capres.
ADVERTISEMENT
“Tentu kalau memang itu tentu aspirasi Pak Gatot akan segera kita sampaikan dan kita akan sampaikan kepada teman-teman yang memasang untuk segera dicopot. Karena bagaimana pun juga kami dari Prabowo-Sandi selalu mendukung etika berpolitik, tentu tidak akan memasang baliho orang yang tidak mau mendukung Pak Prabowo dan Bang Sandi,” kata Andre saat dihubungi, Minggu, (13/1).
Ia mengaku tidak tahu mengenai pemasangan baliho dengan foto Gatot tersebut. Sebab, baliho yang menampilkan wajah Gatot dipasang oleh BPN Daerah.
“Enggaklah (pusat yang masang), orang kita kan Prabowo-Sandi bukan Gatot Nurmantyo. Kan capresnya Prabowo-Sandi bukan Pak Gatot. Kalau BPN kebijakannya pasang Prabowo-Sandi bukan Gatot Nurmantyo dan tentu kita akan sampaikan bahwa Pak Gatot keberatan seperti itu,” ujar Andre.
Hidayat Nur Wahid di Hotel Aston TB Simatupang (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hidayat Nur Wahid di Hotel Aston TB Simatupang (Foto: Moh Fajri/kumparan)
Sementara Wakil Ketua Dewan Penasihat BPN Prabowo-Sandi, Hidayat Nur Wahid, meminta agar BPN mengusut tuntas siapa yang memasang foto Gatot dalam spanduk tersebut. Karena, sejauh ini Gatot memang tidak masuk dalam struktur tim pemenangan baik Prabowo-Sandi maupun Jokowi-Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
“Saya meminta ini diusut sampai tuntas supaya ketahuan siapa yang punya kerjaan seperti ini. Supaya nanti, pertama ini tidak terulang kembali, berikutnya supaya semuanya melakukan sesuatu sesuai dengan etika yang seharusnya,” ujar Hidayat di DPP PKS, di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (13/1).
Hidayat menilai, pemasangan foto seseorang tokoh harus mengedepankan etika dan tidak asal klaim. Hidayat menganggap pemasangan foto Gatot sebagai hal yang aneh, sebab mantan KSAD itu belum memutuskkan arah dukungannya di Pilpres 2019.
“Sejak dari dulu memang di tingkat nasional kita juga tahu bahwa beliau (Gatot) tidak mau dimasukkan di dalam calon capres manapun. Dari dulu beliau tidak berkenan dan tidak dimasukkan di dalam BPN, lah kok muncul fotonya di sana itu menurut saya hal aneh, siapa yang memasukkan foto itu,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga meminta agar kejadian seperti ini tidak terjadi di posko pemenangan Prabowo-Sandi di daerah lain. Pasalnya nama Gatot memang tidak ada dalam struktur BPN.
“Di BPN sudah sangat tahu beliau sangat tidak berkenan masuk di dalam sebagai timses dari capres manapun, karenanya kami di BPN tidak pernah memasukkan nama beliau sebagai bagian dari BPN,” ujarnya.
Posko Prabowo Sandi. (Foto: Dok. Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Posko Prabowo Sandi. (Foto: Dok. Kumparan)
Akhirnya setelah menuai banyak tanggapan dari sejumlah pihak, baiho dengan foto Gatot diturunkan dari posko BPN Prabowo-Sandi di Solo. Pantuan kumparan sekitar pukul 16.00 WIB, nampak baliho itu sudah tidak terpasang di posko BPN.
Timses Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono yang merupkan Wakil Ketua Umum Gerindra mengaku tidak tahu siapa yang memasang spanduk itu. Ferry menyebut kemungkinan spanduk dipasang oleh timses, bukan spanduk resmi yang dibuat oleh timses.
ADVERTISEMENT
"Di antara relawan mungkin ada yang ngefans dengan Pak Gatot, jadi kami enggak keberatan karena ya namanya relawan. Tapi memang ada keinginan dari Pak Gatot minta diturunkan. Sekarang spanduknya sudah enggak ada, memang begitu acara selesai sudah enggak ada," ucap Ferry di Solo.
Meski begitu, dia berharap mantan panglima TNI itu bisa turut mendukung Prabowo-Sandi memenangkan Pilpres 2019. "Saya berharap Pak Gatot bisa berjuang bersama kami memenangkan Prabowo-Sandi," kata Ferry.