Teka-teki Pembunuhan Bos Wajan di Bantul, Dieksekusi Saat Berhubungan Seks

21 April 2021 11:39 WIB
Tersangka pembunuhan bos wajan di Banguntapan, Bantul. 
 Foto: Polres Bantul
zoom-in-whitePerbesar
Tersangka pembunuhan bos wajan di Banguntapan, Bantul. Foto: Polres Bantul
ADVERTISEMENT
Teka-teki kematian Budiyantoro (38), bos wajan di Banguntapan, Kabupaten Bantul, pada 30 Maret 2021 terungkap. Korban tak hanya tewas di tangan Nur Kholis (22) ,karyawan yang juga keponakan korban, tapi juga di tangan istri Budiyantoro sendiri, yaitu KI (30).
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi menjelaskan Nur dan KI yang memiliki hubungan terlarang sejak awal 2021 ini, telah merencanakan pembunuhan selama 1 bulan terakhir.
"Penyusunan rencana, komunikasi biasa sambil perencanaan sekitar 1 bulan kan intens (komunikasi) ada ide-ide (pembunuhan)," kata Ngadi dihubungi, Rabu (21/4).
Alasan pembunuhan ini diduga kuat karena hubungan terlarang ini telah diketahui korban. Kedua tersangka juga mengatakan ke polisi mendapat ancaman pembunuhan dari korban.
"Pengakuan seperti itu (pelaku dapat ancaman), tapi sulit dibuktikan. Kemungkinan hubungan (sudah tercium)," ujar Ngadi.
Pada 30 Maret rencana pembunuhan ini dilangsungkan di rumah korban di Banguntapan, Bantul. Sebelumnya, KI juga menantang Nur apakah dia berani membunuh Budiyantoro.
"Dia (KI) yang meminta (Nur) wani ora mateni bojoku (berani tidak bunuh suami saya)," jelas Ngadi.
ADVERTISEMENT
Dalam aksinya, Nur telah terlebih dulu masuk ke rumah korban. Dia juga menyiapkan kawat sebagai senjata untuk mengeksekusi korban.
Korban kemudian dijebak. Saat korban berhubungan seks dengan KI, dia dijerat dengan kawat oleh Nur. KI yang sudah menemani Budiyantoro bertahun-tahun juga turut berperan.
"Saat hubungan intim sore jam 5 dieksekusi. Dibuang malamnya," ujar Ngadi.
KI diketahui turut membekap korban dengan kain dan membungkusnya dengan kain sprei.
Kemudian pada pukul 23.00 WIB, KI juga membantu Nur mengangkat korban ke mobil Toyota Innova milik korban. Selanjutnya Nur membuang mayat tersebut di sekitar Sedayu, Kabupaten Bantul.
Fakta-fakta ini didapati dari pengakuan Nur. Setelah mengeklaim menghabisi korban sendirian, belakangan dia mengaku KI si istri korban turut berperan.
ADVERTISEMENT
"Pengakuan tersangka yang satu (Nur) dia mengakui (membunuh bersama KI). Selain itu tempo waktu tidak include (tidak sama satu sama lain) ternyata dia (KI) ikut membekap dengan kain ikut mengangkat memasukkan ke mobil, turut serta. Dia ngerti persis kejadian di depan mata," ujar Ngadi.
Sementara saat ditanya apakah langkah pembunuhan ini untuk memuluskan langkah keduanya menikah dan menguasai harta korban, Ngadi belum bisa memastikan.
"Hubungan [khusus] iya. Tapi arah menguasai barang atau nikah belum sampai ke situ," ujarnya.
Ngadi menjelaskan korban ini telah menikah dengan KI sekitar 15 tahun lamanya. Keduanya juga telah memiliki tiga orang anak.
"Sudah punya anak 3, antara 15 tahun menikah kurang lebih kira-kira," ujarnya.
Soal usaha milik korban, Ngadi membenarkan bahwa dia pengusaha wajan. Namun sepengetahuannya usaha ini masih sebatas industri rumahan.
ADVERTISEMENT
"Pengusaha wajan. Industri rumahan. Ada karyawan lain, tapi saya tidak tahu persis, wong home industry," katanya.
****
Saksikan video menarik di bawah ini: