Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Teman-teman Akseyna Sudah Lulus, Apakah Akan Menyulitkan Penyelidikan Kasus?
27 Juni 2024 11:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kasus kematian mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori , belum juga terungkap sejak Maret 2015 silam. Sudah 9 tahun kasus ini mandeg, hingga teman-teman dekatnya lulus kuliah.
ADVERTISEMENT
Apakah hal ini akan mempersulit pengungkapan kasus tersebut?
"Ya menyulitkan atau tidak menyulitkan, kita kan periksa," kata Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana di Polda Metro Jaya, Kamis (27/6).
Namun, menurut Arya, dalam setiap pemeriksaan pasti penyidik perlu mencari alat bukti untuk memperkuat keterangan yang diberikan.
"Setiap orang punya alibi masalahnya. Kalau kita menduga seseorang, kita gak bisa berdasarkan keterangan dia saja, tapi harus berdasarkan keterangan saksi yang mendukung bahwa dia pelaku," jelasnya.
Arya mengaku tetap akan berusaha untuk mengungkap perkara ini dengan segala kendala yang mengadang.
"Kita berusaha semaksimal mungkin, namanya kejadian sudah beberapa tahun lalu. Alat bukti di awal kurang," ujar dia.
Kendala Polisi
Arya mengakui ada beberapa kendala yang ditemui penyidik dalam mengusut kasus yang sudah 9 tahun bergulir ini. Misalnya, mulai dari awal penemuan jasad Akseyna.
ADVERTISEMENT
Di mana, jasadnya baru ditemukan setelah 2 hari tenggelam di Danau Kenanga, Kampus UI, Depok. Proses identifikasi pun memakan waktu 4 hari, hingga jasad itu dikenali sebagai Akseyna.
"Ada waktu 6 hari buat si pelaku --kalau memang benar dibunuh ya--, itu untuk menghilangkan barang bukti, merubah apa segala macam. Nah itu jadi gap pada saat penyidik awal dulu mencari alat bukti," ungkap dia.
"Sehingga kehilangan enam hari merupakan hal yang luar biasa bagi penyidik untuk menemukan serpihan-serpihan alat bukti itu. Jadi kita mentok di situ," lanjutnya.
Ada beberapa orang yang memang sudah diduga polisi sebagai pelaku. Namun, hingga kini belum ada alat bukti yang bisa menjeratnya sebagai tersangka.
"Saksi-saksi sudah diperiksa, tetapi gak ada yang tahu kejadian persisnya. Kos-kosan sudah diperiksa, tapi kos-kosan sudah bersih. Ada orang yang diduga tetapi kan gak ada alat bukti yang mengarah ke situ, kita lagi cari alat bukti lain," beber Arya.
ADVERTISEMENT