Tembok Bendungan Tambang di Afsel Runtuh, 1 Orang Tewas dan 40 Luka

11 September 2022 22:26 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah dan jalan yang rusak parah setelah hujan lebat dan angin kencang di Umdloti di utara Durban, Afrika Selatan, Minggu (22/5/2022). Foto: Rajesh Jantilal/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Rumah dan jalan yang rusak parah setelah hujan lebat dan angin kencang di Umdloti di utara Durban, Afrika Selatan, Minggu (22/5/2022). Foto: Rajesh Jantilal/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tembok bendungan tambang berlian di Afrika Selatan runtuh pada Minggu (11/9). Akibat kejadian itu, satu orang tewas dan 40 mengalami luka-luka.
ADVERTISEMENT
Tembok itu terletak di Kota Pertambangan Jagersfontein, Free State. Sedangkan peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
"Satu orang dinyatakan meninggal setelah tubuhnya ditemukan, sementara 40 orang, termasuk satu wanita hamil dan empat orang dengan anggota badan patah," kata Kantor Free State dikutip dari Reuters.
"Mereka telah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan," lanjut mereka.
Tim SAR menggunakan seekor anjing pelacak mencari korban longsor di Dassenhoek dekat Durban, Afrika Selatan. Foto: Rogan Ward/REUTERS
Pemerintah mengatakan, upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan. Bendungan itu itu dimiliki oleh De Beers.
"Laporan terperinci tentang keadaan seputar insiden itu akan dirilis setelah kompilasi," kata Kantor Free State.
Selain menyebabkan korban tewas dan luka, kejadian itu juga memicu terputusnya aliran listrik di sekitar Jagersfontein. Sebab, gardu pembangkit rusak diterjang banjir dan lumpur.
ADVERTISEMENT
Perusahaan listrik milik negara, Eskom, mengatakan mereka kehilangan pasokan listrik massal di Jagersfontein sebelum akhir hari.
"Tidak mungkin memperkirakan kapan pasokan akan dipulihkan atau untuk menentukan tingkat kerusakan," kata Eskom.
Lebih lanjut, banjir juga merusak menara telepon seluler, mengganggu komunikasi, dan mengotori sumber air. Tidak hanya itu, beberapa jalan terputus dan banyak domba dilaporkan hanyut.