Tentara Thailand yang Tewaskan 21 Orang Akhirnya Ditembak Mati di Mal

9 Februari 2020 9:58 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di dalam pusat perbelanjaan Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, Thailand saat terjadi penembakan. Foto: THAI CRIME SUPPRESSION BUREAU via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di dalam pusat perbelanjaan Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, Thailand saat terjadi penembakan. Foto: THAI CRIME SUPPRESSION BUREAU via REUTERS
ADVERTISEMENT
Sersan-Mayor Jakrapanth Thomma berhasil ditembak mati aparat setelah sempat bersembunyi di basemen mal Terminal 21, Nakhon Ratchasima, Thailand, Minggu (9/2). Kabar ini telah dipastikan oleh Kepala Divisi Kriminal Kepolisian Thailand, Jirabhob Bhuridej.
ADVERTISEMENT
"Dia tewas 30 menit yang lalu," ujar Jirabhob dilansir AFP.
Menteri Kesehatan Masyarakat, Anutin Charnvirakul, juga telah mengumumkan kabar ini. Situasi mencekam di mal telah berakhir.
Petugas keamanan mengevakuasi korban penembakan di pusat perbelanjaan Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, Thailand. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
"Terima kasih polisi dan tentara telah mengakhiri situasi mencekam ini. Penembak mati telah ditembak !!!" ujar Anutin dalam unggahan Facebook dilansir Reuters.
Belum diketahui apakah Jakrapanth sempat menyandera pengunjung mal usai menembak korbannya secara acak. Motif Jakrapanth juga masih diselidiki.
Suasana saat petugas keamanan mengevakuasi korban penembakan di pusat perbelanjaan Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, Thailand. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Mengutip AFP, sebelum ke mal, Jakrapanth menembak mati tiga orang, 1 di antaranya tentara yang merupakan komandannya, di markas militer. Ia lalu mencuri kendaraan dan senapan di gudang senjata setelah itu kabur ke pusat kota.
Jakrapanth masuk ke dalam mal dan menembak para pengunjung secara brutal. Akibat penembakan itu, 10 korban kritis ikut dilarikan ke rumah sakit.
Petugas keamanan mengevakuasi korban penembakan di pusat perbelanjaan Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, Thailand. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Jakrapanth sempat mempublikasikan aksi penembakannya lewat fitur live Facebook. Ia memetakan serangan dari markas militer lalu ke mal.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengunggah foto dirinya dan menulis status di halaman Facebook, yaitu "haruskah saya menyerah?" dan "tidak ada yang bisa lolos dari kematian".
"Saya lelah ... saya tidak bisa lagi menarik jari saya."
Update: Polisi merevisi jumlah korban tewas dalam penembakan tersebut menjadi 20 orang, sedangkan 42 lainnya luka-luka.