Terbongkar Serangan Fajar di Probolinggo: 20 Amplop Isi Rp 30 Ribu

27 November 2024 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner Bawaslu Probolinggo dan Panwascam Gading saat menindak dugaan praktik money politics "serangan fajar". Dok: Inung Mili.id
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner Bawaslu Probolinggo dan Panwascam Gading saat menindak dugaan praktik money politics "serangan fajar". Dok: Inung Mili.id
ADVERTISEMENT
Zainul Hasan, pria warga Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, harus berurusan dengan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) setempat lantaran diduga melakukan praktik money politics "serangan fajar," Selasa malam (26/11).
ADVERTISEMENT
Pengungkapan ini ketika Komisioner Bawaslu Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Ach Mawardi Azkiya beserta Panwascam Gading melakukan patroli sekitar pukul 21.00 WIB.
Tak lama kemudian, pihaknya mendapatkan informasi adanya pergerakan seseorang yang menyebarkan serangan fajar di Dusun Kramat, Desa Wangkal, Kecamatan Gading.
"Saat kami datangi ke lokasi, kami cek, ternyata benar adanya. (Pelaku) terlebih dahulu diamankan oleh warga," ujar Saiful Islam, Panwascam Gading.
Masih menurut Saiful, pihaknya akan melakukan penelusuran lebih lanjut untuk melengkapi unsur-unsur dugaan politik uangnya.
"Jika memang nanti masuk, maka akan kita naikkan ke Bawaslu Kabupaten Probolinggo, untuk kemudian dibahas di meja Gakkumdu," ujarnya.

Pelaku Mengakui

Zainul Hasan, saat dimintai keterangan, mengakui perbuatannya. Terdapat 20 amplop berisikan uang senilai Rp 30 ribu.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengaku mendapatkan uang serangan fajar tersebut dari salah satu tetangganya yang berinisial Ws, untuk pengarahan mencoblos salah satu paslon.
"Diberi uang oleh tetangga saya. Untuk dibagikan, yang menerima disuruh nyoblos nomor 01," kata Zainul Hasan.

Kata Bawaslu

Ach Mawardi Azkiya mengatakan bahwa ia telah memerintahkan seluruh Panitia Pengawas dari tingkat desa hingga kecamatan untuk waspada dan berpatroli di malam menjelang pemilihan.
"Kami minta agar pengawasan dilakukan secara masif, agar segala sesuatu dugaan pelanggaran dapat ditangani dan dicegah," ujarnya.