Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Teriakan, Darah, Air Mata: Kesaksian Korban Bom Konser Ariana Grande
23 Mei 2017 9:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Suasana gempita mendadak derita saat bom meledak di tengah konser Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris, pada Senin malam (22/5). Saksi mata dalam peristiwa itu mengaku tidak akan bisa melupakan apa yang mereka saksikan.
ADVERTISEMENT
"Ledakan itu terjadi tepat di depan kami di lantai atas. Kami tidak tahu apa yang terjadi. Itu bisa jadi suara tembakan atau ledakan, atau bom. Kami langsung menarik satu sama lain dan lari," kata Courtney Spencer, mahasiswa yang datang bersama kawan-kawannya, dikutip The Sun.
Seorang penonton konser lainnya, Catherine Macfarlane, mengatakan ledakan itu sangat keras sehingga membuat semua orang berhamburan, teriakan langsung menggema.
"Itu adalah ledakan yang besar, kau bisa merasakannya di dadamu. Sangat kacau. Semua orang berlari dan berteriak, mencoba untuk keluar," ujar Macfarlane kepada Reuters.
Sedikitnya 19 orang tewas dan 50 lainnya terluka dalam peristiwa itu. Usai ledakan, pemandangan mengerikan disaksikan banyak orang. Darah dimana-mana.
ADVERTISEMENT
"Ada seorang pria di lantai dengan kakinya yang penuh darah dan wanita dengan darah yang mengucur di salah satu sisi wajahnya," kata Tyler, seorang pengunjung konser lainnya.
Ratusan orang langsung berhamburan menyelamatkan diri. Mereka berusaha mencapai pintu keluar. Ariana Grande sendiri selamat dari serangan tersebut.
"Banyak pemuda, mereka semua menangis. Seorang gadis panik luar biasa dan yang lainnya berteriak histeris, seorang wanita terkena serangan jantung di luar gedung," lanjut Tyler.
Pemandangan horor juga disaksikan Abby Mullen, pengunjung konser. Dia mengatakan, bom meledak beberapa meter di depannya, darah berhamburan.
"Kulit-kulit, darah, dan kotoran manusia dimana-mana, termasuk di rambut dan tas saya. Saya masih belum tahu apa yang menempel di rambut saya ini," kata Abby.
ADVERTISEMENT
Kepolisian Inggris menyelidiki kasus ini sebagai serangan teroris. Sumber penyidik AS kepada Reuters menduga ini adalah serangan bom bunuh diri.
Bagi para penonton konser Ariana Grande, peristiwa itu tidak akan pernah dilupakannya seumur hidup.
"Suara, darah, dan mereka yang berlarian dengan kulit tubuh yang terkelupas dan anggota badan yang hilang, tidak akan bisa hilang dari pikiran saya," lanjut Abby.