Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Terlalu Berat, Ratu Elizabeth Sebut Mahkotanya Bisa Patahkan Lehernya
13 Januari 2018 2:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah tayangan BBC bertajuk 'The Coronation' Ratu Inggris, Elizabeth II, menceritakan suka dukanya selama menjadi kepala negara. Ratu Elizabeth melontarkan komentar yang tak biasa. Ia menceritakan bahaya mengenakan mahkota kerajaan yang selama ini ia kerap kenakan.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Guardian , sang Ratu bercanda dengan mengatakan dia tidak dapat melihat ke bawah saat mengenakan mahkota kerajaan yang beratnya sekitar 1,28 kg.
Saat berpidato, Ratu Elizabeth juga tidak bisa melihat ke bawah. Pandangannya harus lurus ke depan terus menerus menghadap teks.
"Kamu harus tetap memegang teks pidato di atas. Karena, jika kamu memandang ke bawah, lehermu akan patah dan rontok ke bawah," terang Ratu Elizabeth.
Acara ini akan tayang pada Minggu (14/01) besok. Di acara tersebut, Elizabeth menceritakan beberapa risiko yang harus ia alami selama menjaga mahkota kerajaan itu.
"Jadi, memang ada beberapa kerugian akibat mahkota itu, tapi bagaimanapun juga mahkota adalah benda yang penting," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Mahkota tersebut pertama kali dibuat untuk penobatan Pangeran Albert, ayah Elizabeth, menjadi raja baru Inggris pada 1937. Pangeran Albert yang saat itu bergelar Duke of York kemudian dianugerahi gelar George VI.
Mahkota yang disandang Raja George VI itu dilengkapi dengan 2.868 berlian, 17 safir, 11 zamrud dan ratusan mutiara. Mahkota itu juga memiliki batu permata yang dikenal dengan Black Prince's Ruby. Batu itu diyakini dipakai oleh Raja Henry V saat Pertempuran Agincourt tahun 1415.
Setelah 15 tahun menjadi Raja Inggris, Raja George VI meninggal saat tidur di Sandringham, Norfolk.
Saat ayahnya meninggal, Elizabeth sedang mengunjungi Kenya. Ia akhirnya segera kembali ke Inggris untuk menerima takhta sebagai Ratu Inggris. Ratu Elizabeth menerima takhta pada 6 Februari 1952, saat usianya baru 25 tahun.
ADVERTISEMENT
Satu tahun kemudian, Elizabeth menerima mahkota sebagai Ratu Inggris dalam upacara resmi tanggal 2 Juni 1953 di Westminster Abbey. Untuk pertama kalinya upacara penobatan tersebut disiarkan melalui televisi di Inggris dan di seluruh dunia.
Saat penobatan, Elizabeth menceritakan bagaimana dia terhenti akibat jubah seremonialnya yang berat menempel di tumpukan karpet tebal di Westminster Abbey. Elizabeth juga mengingat momen saat ia mengendarai kereta emas dari Istana Buckingham ke Westminster Abbey. Ia menggambarkan perjalanan itu sebagai momen yang mengerikan karena kurang nyaman dengan kereta yang ia kendarai.
"Saya kira, momen ini adalah awal kehidupan saya sebagai seorang penguasa yang sebenarnya," kenangnya.