Teror Air Keras di Jakbar yang Mirip Kasus Novel Baswedan

13 November 2019 5:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sakinah, tukang sayur korban penyiraman air keras. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sakinah, tukang sayur korban penyiraman air keras. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa hari terakhir, warga Jakarta Barat diteror dengan aksi penyerangan oleh orang tak dikenal. Setidaknya, terjadi dua kasus penyiraman cairan kimia (air keras) yang menimpa siswa SMP hingga wanita lansia dalam sepekan terakhir.
ADVERTISEMENT
Kasus pertama terjadi pada Selasa (5/11) sore di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dua siswi SMP bernama Aurel dan Prameswari menjadi korban penyiraman cairan kimia saat perjalanan pulang.
Saat kejadian, keduanya baru saja turun dari angkot dan berjalan ke arah Jalan Jeruk Manis menuju rumah. Namun, secara tiba-tiba, ada orang tak dikenal yang mengendarai motor menyiram mereka dengan segelas cairan kimia lalu melarikan diri.
Akibatnya, Aurel mengalami luka bakar di bagian bahu, tangan, dan badan. Sementara Prameswari mengalami luka bakar ringan di bagian tangan. Selang beberapa hari kemudian, kasus yang sama menimpa nenek pedagang sayur bernama Sakinah (60).
Air keras dapat dibeli dengan mudah Foto: Yufienda Novitasari/kumparan
Ia diserang orang tak dikenal saat mendorong gerobak sayurnya menuju rumah di Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, pada Jumat (7/11) sekitar pukul 19.00 WIB. Padahal, bisa dibilang kondisi jalanan terbilang ramai.
ADVERTISEMENT
Menurut penuturan Sakinah, pelaku datang dari arah belakangnya dengan mengendarai motor. Laki-laki itu digambarkan mengenakan jaket merah namun tak memakai helm atau penutup kepala. Setelah menyiram suatu cairan, awalnya Sakinah tak menaruh curiga. Ia juga tak terpikir untuk berteriak atau mengejar pelaku.
Lalu muncul sensasi dingin dari cairan yang menyiram badannya. Tak berselang lama, berubah menjadi rasa panas menjalar ke bagian tubuhnya.
Luka penyiraman air keras di tubuh Sakinah. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
"Saat disiram tidak langsung panas, tapi saya kaget kenapa saya disiram," ungkap Sakinah.
Cairan diduga air keras itu disiramkan ke kepala bagian belakangnya itu langsung merembes ke bagian leher, dahi wajah, dada, dan sedikit mengenai tangan kanannya.
Seorang tetangga mencoba menyingkap baju Sakinah lalu menyiramkan air minum.
"Bude lap kepalanya pakai baju, lalu saya basuh pakai air minum, lho, kok, malah berbusa dan melepuh," tutur tetangga Sakinah, Suratmi.
ADVERTISEMENT
Suratmi menuturkan ia juga melihat rambut Sakinah ikut rontok. Panik melihat keadaan Sakinah, tetangga dan anak Sakinah langsung membawanya ke klinik terdekat. Akibat kejadian ini, Sakinah mengalami syok yang cukup mendalam. Ia merasa selama ini tak pernah macam-macam, namun justru menjadi korban penyerangan.
Selama 25 tahun di Jakarta, ia selalu bersikap baik ke tetangga maupun pelanggannya. Meski kehidupannya sederhana dan pendapatan berjualan sayur hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari, ia tak pernah ragu mengizinkan pelanggannya untuk berutang. Apalagi jika orang tersebut adalah pelanggan setianya.
Akan tetapi, sejak peristiwa penyiraman, Sakinah belum bisa kembali berjualan. Ia masih menderita luka bakar di kepala, bagian leher belakang hingga ke punggung, dahi hingga ke wajah, dan beberapa cipratan di tangan bagian kanan.
ADVERTISEMENT
Teror penyiraman air keras ini mengingatkan kita pada kasus yang menimpa penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Novel juga diserang oleh dua orang tak dikenal dan harus mengalami luka parah di bagian matanya. Hingga kini, siapa pelaku penyiraman air keras terhadap Novel juga belum ditemukan.
Atas kejadian di Jakarta Barat, polisi kini masih memburu pelaku. Saksi hingga rekaman CCTV dikumpulkan untuk menangkap pelaku.
"Polda mem-back up untuk menangkap pelaku," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.