Tersangka Suap Izin Meikarta: Saya Mohon Perlindungan Pak Jokowi

6 Desember 2019 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Presiden Direktur Lippo Cikarang Bartholomeus Toto usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/11). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Presiden Direktur Lippo Cikarang Bartholomeus Toto usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/11). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
ADVERTISEMENT
Eks Presiden Direktur PT Lippo Cikarang, Bartholomeus Toto, merasa dizalimi dengan status tersangkanya di KPK. Toto ialah tersangka kasus dugaan suap perizinan proyek Meikarta milik Lippo.
ADVERTISEMENT
Ia pun meminta Presiden Jokowi melindunginya. Lantaran ia berkukuh kasus yang menjeratnya merupakan rekayasa.
"Saya sebagai anak bangsa saya memohon perlindungan Pak Jokowi terhadap kesewenang-wenangan yang saya alami," ujar Toto usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (6/12).
Mantan Presiden Direktur Lippo Cikarang Bartholomeus Toto usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/11). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Tak hanya itu, ia pun menggantungkan harapannya ke Ketua KPK periode 2019-2023, Firli Bahuri. Ia berharap perwira tinggi polisi itu membenahi KPK.
"Saya berharap ke depan kepada Pimpinan Pak Firli tak ada lagi rekayasa rekayasa yang seperti saya alami saat ini," ujar Toto.
Irjen Pol Firli Bahuri saat mengikuti upacara kenaikan pangkat Perwira Tinggi Polri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Ia pun mengaku sudah mengajukan praperadilan terhadap KPK atas kasus yang menjeratnya itu.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan Toto sebagai tersangka bersamaan dengan Sekda Jabar nonaktif, Iwa Karniwa. Iwa dijerat sebagai pihak yang diduga menerima suap dalam kasus ini. Sementara Toto dijerat sebagai pihak yang diduga memberikan suap.
ADVERTISEMENT
Iwa diduga menerima Rp 900 juta terkait proses perizinan proyek Meikarta. Sementara Toto dinilai menjadi pihak yang menyetujui dan mengetahui pemberian uang kepada Iwa untuk memuluskan izin proyek Meikarta tersebut.
Sebelum menjerat Iwa dan Toto, KPK telah menetapkan 9 orang sebagai tersangka hingga telah divonis pengadilan. Sembilan orang itu di antaranya Neneng Hasanah Yasin selaku Bupati Bekasi dan Billy Sindoro selaku Direktur Operasional Lippo Group.
Billy dan kawan-kawan diduga menyuap Neneng dan beberapa kepala dinas di Kabupaten Bekasi senilai puluhan miliar untuk memuluskan izin Meikarta.