news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tetap Waspada! Aliran Lahar Gunung Semeru Masih Meluncur hingga 3 Bulan

12 Desember 2021 18:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Sumber Mujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (10/12/2021). Foto: Budi Candra Setya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Sumber Mujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (10/12/2021). Foto: Budi Candra Setya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Andiani, menyampaikan masih ada bahaya aliran lahar usai meletusnya Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) lalu. Warga harus tetap waspada.
ADVERTISEMENT
PVMBG memperkirakan aliran lahar masih akan berlangsung selama tiga bulan ke depan. Faktornya, cuaca di kawasan Gunung Semeru yang sudah memasuki masa penghujan.
“Potensi bahaya lain yang mengancam saat ini adalah aliran lahar, karena memasuki musim penghujan, yang diperkirakan akan berlangsung selama 3 bulan ke depan,” ungkapnya dalam konferensi pers secara daring, Minggu (12/12).
PVMBG juga memperingati masyarakat sekitar akan bahaya ledakan kedua di aliran sungai yang terkena endapan awan panas guguran Gunung Semeru.
“Potensi secondary explosion di sepanjang aliran sungai yang terlanda endapan awan panas guguran pada 4 Desember 2021 masih ada,” sebut Andiani.
“Mengingat, saat ini suhu endapan masih relatif tinggi, dan jika terjadi kontak dengan air permukaan menyebabkan fase air menjadi fase uap bertekanan cukup tinggi,” lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, PVMBG mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas di sungai dan lembah yang berhulu di Gunung Semeru, terlebih di sepanjang aliran Sungai Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
“Agar menghindar dan tidak beraktivitas di sepanjang alur Sungai Besuk Kobokan yang saat ini sudah berisi endapan material yang masih bersuhu tinggi dan berpotensi terjadinya secondary explosion,” tutur dia.
“Mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” tutup Andiani.