Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Theresa May menyatakan mundur sebagai Perdana Menteri Inggris usai mekanisme keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit tidak disepakati parlemen. Setelah May menyatakan mundur, sejumlah tokoh mulai digadang-gadang sebagai penggantinya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Sabtu (25/5), beberapa kandidat yang disebut-sebut akan menggantikan May untuk menjadi pemimpin Partai Konservatif selanjutnya adalah mantan Menteri Luar Negeri Boris Johnson, yang juga menjadi salah satu calon favorit. Kemudian ada Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt, Sekretaris Pembangunan Internasional Rory Stewart, hingga mantan Menteri Tenaga Kerja dan Pensiun Esther McVey.
Selain itu, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menyatakan kesiapannya untuk ikut dalam kontestasi pemimpin Partai Konservatif berikutnya.
"Saya akan mencalonkan diri menjadi perdana menteri berikutnya. Karena saya percaya dari lubuk hari saya, kita membutuhkan pemimpin untuk masa depan. Bukan hanya untuk saat ini," ungkap Hancock kepada Radio BBC.
"Tentu saja kita harus mengirimkan Brexit, dan aku akan melakukannya," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
May mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif dan mengakui kekalahannya dalam upaya membuat parlemen meloloskan kesepakatan Brexit. Ia akan benar-benar berhenti memimpin Inggris pada 7 Juni mendatang.
"Ini masih dan akan terus menjadi penyesalan terbesar bagi saya, bahwa saya tidak bisa menyelesaikan Brexit," kata May dengan suara bergetar, Jumat (24/5).
Sementara pihak oposisi Partai buruh mengungkapkan ingin segera ada pemilihan sesegera mungkin. Juru Bicara Keuangan Partai Buruh John McDonnell menegaskan partainya akan memberikan mosi tidak percaya jika pemerintah tak segera mengadakan pemilihan.