Tim Evakuasi WNI Tiba di Wilayah Dekat Letusan Gunung Taal di Filipina

13 Januari 2020 9:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim perlindungan WNI sampai di dekat Gunung Taal di Filipina untuk persiapan evakuasi dan memantau situasi. Foto: Dok. KBRI Manila
zoom-in-whitePerbesar
Tim perlindungan WNI sampai di dekat Gunung Taal di Filipina untuk persiapan evakuasi dan memantau situasi. Foto: Dok. KBRI Manila
ADVERTISEMENT
Tim perlindungan WNI bergerak cepat menyusul meletusnya Gunung Taal di Pulau Luzon, Filipina, pada Minggu (13/1) lalu.
ADVERTISEMENT
Mereka pada Senin (13/1) sudah berada di wilayah Cavite yang berdekatan dengan gunung berapi teraktif tersebut. Langkah-langkah penyelamatan akan diambil jika kondisi memburuk.
Tim perlindungan WNI sampai di dekat Gunung Taal di Filipina untuk persiapan evakuasi dan memantau situasi. Foto: Dok. KBRI Manila
"Tim Perlindungan KBRI Manila pagi ini, (13/1) telah berada di wilayah Cavite untuk memantau situasi, berkoordinasi dengan otoritas setempat dan memberikan bantuan kepada para WNI," ucap Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha dalam keterangannya, Senin (13/1).
"Jika diperlukan, tim akan mengevakuasi para WNI ke KBRI Manila," sambung Judha.
Tim perlindungan WNI sampai di dekat Gunung Taal di Filipina untuk persiapan evakuasi dan memantau situasi. Foto: Dok. KBRI Manila
Judha menambahkan, KBRI Manila telah mengimbau warga Indonesia di wilayah terdampak letusan untuk meningkatkan kewaspadaan dan memantau arahan otoritas setempat. Bila terpaksa keluar rumah, seluruh WNI di wilayah terdampak diminta memakai masker.
ADVERTISEMENT
"Jika menghadapi situasi darurat agar segera menghubungi hotline KBRI di nomor 0917 3198470," ucap Judha.
Saat ini ada sebanyak 170 WNI yang tinggal di wilayah Cavite. Mayoritas WNI di sana adalah mahasiswa.
Letusan gunung berapi Taal dilihat dari Tagaytay, Filipina, Minggu (12/1/2020). Foto: Jon Patrick Laurence Yen via REUTERS
Sejak abad ke-16 Gunung Taal sudah 30 kali meletus. Delapan letusan terakhir terjadi di periode 1960 sampai 1970.
Sementara itu, pada letusan Gunung Taal kali ini belum diketahui apakah ada korban luka atau jiwa yang jatuh. Meski demikian, akibat letusan tersebut seluruh penerbangan di Filipina dibatalkan sementara waktu.