Ijazah Jokowi serta potret Jokowi saat kuliah

Timbul Tenggelam Isu Ijazah Palsu Jokowi

21 April 2025 20:04 WIB
·
waktu baca 10 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengapa isu ijazah palsu Jokowi terus menjadi pembahasan dan ramai dikicaukan di media sosial? Apa implikasinya terhadap sang ‘Raja Solo’ yang sudah tak lagi memegang kuasa?
***
Frono Jiwo menunjukkan bukti Joko Widodo pernah menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Kehutanan UGM. Ia memperlihatkan foto wisuda, kegiatan saat mahasiswa bersama Jokowi, momen Jokowi menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN), hingga kegiatan Jokowi di organisasi pecinta alam Silvagama.
Frono juga ikut bersama jajaran rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM) ketika menerima audiensi dari Roy Suryo dan kawan-kawan yang mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi pada Selasa, 15 April 2025.
Frono menegaskan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo merupakan lulusan Fakultas Kehutanan UGM. Jokowi, ujar Frono, telah menjalankan seluruh kegiatan tri dharma perguruan tinggi selama kuliah.
Ia mempersilakan pihak yang tidak percaya dengan keaslian ijazah Jokowi untuk menempuh jalur hukum. Hal yang sama juga disampaikan UGM.
“Semua data, informasi, dan dokumen tentang Joko Widodo ada di Fakultas Kehutanan UGM,” kata Frono kepada kumparan, Jumat (18/4).
Frono Jiwo bersama Jokowi Widodo. Foto: Dok. Istimewa
Frono adalah teman seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM. Frono mengaku sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM periode 1983–1985. Oleh sebab itu, menurutnya, ia mengenali semua mahasiswa angkatannya, khususnya anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Silvagama tempat Jokowi berkegiatan selama mahasiswa.
Kepada kumparan, Frono memperlihatkan foto-foto kegiatan mahasiswa Kehutanan pada masanya, salah satunya ketika mereka naik gunung. Pada foto tersebut, Jokowi dkk tampak berfoto di di samping bus sambil memegang bendera Mapala Silvagama.
“Mapala Silvagama merupakan salah satu bagian dari Senat Mahasiswa. Saya sendiri jarang naik gunung,” kata Frono.
Teman seangkatan Jokowi lainnya, Andi Pramaria, menegaskan hal serupa, bahwa Jokowi aktif dalam kegiatan mahasiswa Silvagama.
“Saya bisa menegaskan bahwa Joko Widodo memang teman kuliah saya di Fakultas Kehutanan UGM dari tahun 1980, dan kebetulan kami wisuda bersama tanggal 5 November 1985,” kata Pramaria kepada kumparan.
Jokowi (kedua kanan, berkacamata) dalam ruang perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM. Foto: Dok. Istimewa
Pramaria menceritakan bahwa satu angkatan mereka sebanyak 88 orang: 80 laki-laki, sisanya perempuan. Saat ini, setelah 40 tahun, yang ia tahu, teman angkatannya tersisa 67 orang, lainnya sudah berpulang.
Pramaria dan Jokowi sama-sama KKN di Boyolali. Tapi ia lupa nama desa tempat Jokowi. Sementara Pramaria sendiri di Desa Karanggatak, Kecamatan Klego. Frono juga mengatakan bahwa Jokowi KKN di Boyolali, tapi ia pun lupa nama desanya.
Frono hanya memberikan beberapa foto yang ia sebut Jokowi tengah mengatur plang-plang penanda. Di foto tersebut, orang ia sebut Jokowi, mengenakan topi merah berkemeja putih sambil memegangi papan penanda bertuliskan ‘Langgar Miftahul Hasanah Seworan’.
“Yang di plang itu nama musala dusun,” tambah Frono.
Selain bukti KKN, Frono juga memperlihatkan lembar ijazah miliknya yang font dan model pada kolom tanda tangan pengesahannya persis dengan ijazah yang tersebar di media sosial dan ditengarai sebagai tanda lulus Jokowi. Pramaria juga mengatakan bahwa ijazahnya persis dengan dugaan ijazah Jokowi yang tersebar.
Jokowi (kanan) tengah membuat plang di tempat KKN kelompoknya di Boyolali. Foto: Dok. Frono Jiwo
Adapun skripsi mereka, lanjut Frono, diketik dengan mesin ketik manual. Setelah ujian skripsi dan dinyatakan lulus skripsi yang berupa ketikan tersebut digandakan dan dijilid di Percetakan (Perdana). Sampul dan lembar pengesahan serta penjilidannya dilakukan oleh percetakan. Sampul hingga lembar pengesahan yang buat adalah percetakan.
Sehingga Frono dkk tidak tahu bentuk font yang dicurigai oleh beberapa pihak. Bagi yang belum puas dengan keaslian skripsi mereka, ia mempersilahkan mendatangi dan menanyakan langsung ke percetakan Perdana yang alamatnya berada di Jalan Taman Siswa No.86 Yogyakarta. Dilihat dari skripsi teman Frono yang lain, percetakan ini punya dua cabang, masing-masing di Jalan Gejayan dan Barek (depan Fakultas Kehutanan UGM).
Frono dkk mencoba mengkonter tuduhan ijazah palsu Jokowi. Ia menunjukkan semua foto dan dokumentasi yang dimiliki. Ia menegaskan dan memberikan bukti bahwa Jokowi pernah menempuh pendidikan S1 di Kehutanan UGM dan lulus sampai wisuda.
Kendati begitu, isu ijazah palsu Jokowi terus mengalir jauh bak Bengawan Solo.
“Bagi yang masih tidak mempercayainya silahkan diajukan lewat jalur hukum, baik pengadilan dalam negeri maupun internasional,” imbuh Frono.
Foto skripsi Jokowi Foto: Dok. ugm.ac.id

Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Menguat Lagi

Isu ijazah palsu Jokowi bukan barang baru. Ia bisa disebut pembicaraan musiman yang timbul tenggelam.
Ditilik secara rentetan waktu, isu ijazah palsu Joko Widodo muncul sejak tahun 2019. Kala itu, ada seorang bernama Umar Khalid Harahap ditersangkakan karena diduga menyebar informasi palsu mengenai ijazah SMA Jokowi.
Selang dua tahun kemudian, Oktober 2022, tuduhan ijazah palsu Jokowi kembali menguat. Kali ini dilontarkan penulis buku Jokowi Undercover bernama Bambang Tri Mulyono. Ia menuduh ijazah Jokowi dari Fakultas Kehutanan UGM adalah palsu.
Bambang Tri bahkan sempat juga mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat mengenai dugaan ijazah palsu Jokowi. Ia menggugat Jokowi bersama pihak lain, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jokowi, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Penulis Jokowi Undercover, Bambang Tri. Foto: Yusuf Nugroho/ANTARA
Bambang bersama Eggi Sudjana dkk menuding Jokowi melakukan perbuatan melanggar hukum karena menggunakan ijazah palsu tingkat SD, SMP, dan SMA untuk mengikuti Pilpres 2019. Kendati gugatan tersebut tak lanjut ke meja persidangan dan dicabut penggugat karena Bambang Tri ditahan polisi.
Ia ditangkap dan ditahan polisi atas kasus dugaan ujaran kebencian dan penistaan agama. Bambang Tri bersama rekannya bernama Sugi Nur Rahardja disebut menyebarkan ujaran kebencian lewat akun YouTube Gus Nur 13. Saat itu keduanya langsung ditetapkan sebagai tersangka dengan dikenakan Pasal 156a huruf a KUHP tentang penistaan agama.
Pada April 2024, Eggi Sudjana kembali melayangkan gugatan ke PN Jakarta Pusat dengan tudingan sama, yakni dugaan ijazah palsu Jokowi. Permohonan ini pun tak sampai ke sidang pemeriksaan karena gugatan Eggi ditolak majelis hakim.
Setahun kemudian, Maret 2025, isu ijazah palsu Jokowi kembali mencuat dan menjadi pembicaraan di media sosial lewat cuitan seseorang bernama Rismon Hasiholan Sianipar. Ia mempertanyakan keaslian ijazah sarjana Jokowi dari UGM karena penggunaan font Times New Roman. Sebab, kata Rismon, teknologi Times New Roman belum ditemukan pada tahun lulus Jokowi dari UGM, 1985.
Cuitan Rismon kemudian berkembang. Mendapatkan ribuan tanggapan di media sosial. Bahkan sampai memicu gerakan langsung berupa aksi sejumlah orang di depan rumah Jokowi di Solo, Jawa Tengah. Bersamaan dengan ini, keabsahan ijazah SMA juga kembali digugat ke PN Surakarta oleh pengacara bernama Muhammad Taufiq.
Lembar pengesahan skripsi Jokowi di UGM tahun 1985. Foto: Rismon H Sianipar
Bila dihitung-hitung, isu dugaan ijazah palsu Jokowi sudah bergulir sejak lima tahun lalu.
Lead Analyst Drone Emprit, organisasi pemerhati percakapan media sosial, Rizal Nova Mujahid, mengatakan bahwa isu ijazah palsu Jokowi ramai jelang periode kedua jadi presiden. Setelah itu kemudian menguat terus menerus pada periode-periode tertentu. Lalu hilang dalam pembicaraan publik pada waktu tertentu.
Data hasil analisis Drone Emprit pada periode enam bulan ke belakang menunjukkan bahwa isu ini sempat sedikit ramai diperbincangkan pada Oktober 2024 dengan sekitar 1.300 percakapan di X, saat jelang lengsernya Presiden Joko Widodo. Kemudian Desember landai dan menghilang. Januari sempat naik lagi meskipun tak signifikan. Februari kembali landai.
Mulai ramai lagi dibicarakan pada Maret 2025 akhir, sebelum bulan puasa. Menuju akhir puasa netizen berhenti membicarakan ijazah Jokowi. Isunya tertutup dengan ngomongan dan perbincangan lebaran.
Isu ijazah palsu mencuat secara signifikan lagi pada tanggal 10 April 2025. “9 [April] mulai naik signifikan lalu terus tidak berhenti trennya sampai sekarang,” ujar Rizal kepada kumparan, Kamis (17/4).
Puncak percakapan isu ini, berdasarkan hasil analisis Drone Emprit di X, terjadi pada 16 April 2024. Angkanya mencapai 3.000 postingan yang membicarakan isu ijazah palsu Jokowi, dengan volume interaksi — retweet dan share — mencapai 3 jutaan lebih.
Rizal menjelaskan, pembicaraan ijazah palsu Jokowi awalnya ramai di Facebook lalu mengalir ke X. Modusnya sama saat Jokowi dihujani isu PKI pada tahun 2014, saat periode pertama mencalonkan presiden. Ramai di Facebook duluan baru kemudian ke Twitter dan selanjutnya berkembang kemana-mana.
“Diskusi menghangat di Facebook, lalu Twitter juga ikut menghangat, me-recall semua argumentasi-argumentasi yang sudah disampaikan bertahun-tahun sebelumnya,” ujar Rizal.
Lead Analyst Drone Emprit, Rizal Nova Mujahid. Foto: Amrizal Papua/kumparan
Pembicaraan mengenai isu ini semakin berkembang hingga beberapa hari belakang. Terjadi di hampir semua kanal media: YouTube, X, Facebook, TikTok, dan pemberitaan online.
“Kalau sekarang puncak percakapan itu terjadi pada tanggal 15 dan 16 (April) … Tanggal 16 itu paling tinggi, dia lebih dari 3.000 post tentang isu ini,” tambah Rizal.
Total akun yang terlibat percakapan mengenai isu ijazah palsu Jokowi di X dalam enam bulan terakhir mencapai 13.434. Drone Emprit lalu mengidentifikasi 3,9 ribu dari 13-an ribu akun tersebut. Kesimpulannya, 77,6% dari 3,9 ribu itu merupakan akun organik. Sementara 9,9% anorganik. Lalu sisanya sebanyak 29,2% tak terdeteksi, tidak ideal dijadikan pijakan untuk menentukan apakah pembicaraan akun-akun ini didorong secara organik atau sebaliknya.
Substansi dari percakapan dan interaksi di X dan media sosial lainnya nyaris tidak ada bedanya. Narasinya sama, akun-akunnya juga itu-itu saja. Perbedaannya, kata Rizal, hanya pada sentimen negatif dan positifnya.
Persentase sentimen negatifnya mencapai mencapai 78%, negatif artinya cenderung percaya ijazah Jokowi palsu. Adapun sebaliknya yakni positif, sebanyak 21%, dan netral 6%.
Padahal sebelumnya, kata Rizal, tone negatifnya selalu tidak pernah lebih besar dari 40%. Kali ini isu ijazah palsu mendapatkan momentum. Lebih masif.
Dugaan Rizal karena tidak ada perlawanan atau narasi tandingan. Situasi berbeda pada tahun 2014 dan 2023 dimana ada aktivis media sosial macam Denny Siregar hingga Permadi Arya yang getol memberikan cuitan tandingan.
“Sekarang kondisinya akun-akun yang berbicara tentang itu [ijazah palsu], yang membela Jokowi, bernada positif kepada Jokowi, berkurang sangat signifikan. Itu yang membuat perbincangan negatifnya justru menjadi sangat tinggi,” ujar Rizal.
Perbedaan lain dari isu yang mencuat kali ini adalah kemampuan mengumpulkan banyak orang untuk membuat gerakan luring, dari mendatangi UGM hingga rumah Jokowi.
“Dari medsos berpindah ke offline conversation. Dari online conversation menjadi gerakan sosial,” tambah Rizal.
Potret Jokowi (ketiga dari kanan, baris belakang) saat wisuda di UGM. Foto: Dok. Frono Jiwo

Sampai Kapan Perkara Ijazah Palsu Akan Bergulir?

Tak ada yang bisa memastikan kapan isu ijazah palsu Jokowi berakhir. Kendati pun ia tak lagi menjabat presiden. Seperti musim, ia diprediksi akan muncul pada masa-masa tertentu.
Mantan Pengacara Bambang Tri, Ahmad Khozinudin, menyatakan, keraguan mengenai ijazah Jokowi tak akan pernah tuntas bila tak ada ketetapan pengadilan. Masalahnya, alih-alih lahir putusan pengadilan, penggugatnya saja ditersangkakan sehingga tak bisa memberikan pembuktian di PN Jakarta Pusat.
“Kenapa enggak tuntas? Karena pengadilan enggak pernah masuk ke pokok perkara,” kata Khozinudin, Kamis (17/4).
Rismon juga mengatakan, isu ijazah palsu Jokowi akan selesai bila UGM secara terbuka menyampaikan informasi. Bukan malah menutup-nutupi. UGM, lanjut Rismon, hingga sekarang belum berani menampilkan ijazah Jokowi.
Padahal, tambah Rismon, UGM sebagai perguruan tinggi ternama di Indonesia seharusnya lebih terbuka. Bukan menghindar. Rismon dkk sudah datang ke UGM beberapa hari lalu tapi mereka tak mendapatkan salinan ijazah Jokowi.
“Makanya saya bilang, berhenti saja, buka semua, apa susahnya kalau memang benar? Kalau memang benar, terbuka. Kalau memang ada yang ditutupi, ya menghindar,” ungkap Rismon.
Drone Emprit sendiri menyebut pembukaan ijazah asli Jokowi tidak akan menghentikan isu. Malah bisa sebaliknya, semakin memancing pembicaraan.
Rizal mencontohkan berbagai isu negatif yang menerpa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sesaat setelah lengser jadi presiden, dari mulai tuduhan menikah sebelum masuk Akmil hingga tudingan bertato kepada anaknya, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
Sejumlah massa menemui Presiden ke-7 Presiden Joko Widodo di Solo, Rabu (16/4/2025). Foto: kumparan
Isu-isu tersebut, kata Rizal, tak pernah ditanggapi SBY saat masih menjabat presiden. Baru setelah lengser mereka merespons dan menanggapi tudingan-tudingan. Bantahannya membuat isu mereda sesaat tapi kemudian muncul lagi pada satu waktu.
“Dari Presiden SBY kita belajar, isu itu justru ketika ditanggapi, dia justru menjadi perhatian publik. Justru diperbincangkan dengan sentimen negatif yang tetap terjaga,” kata Rizal.
Sehingga Rizal menyimpulkan, Jokowi menjawab atau tidak isu ijazah palsu akan tetap terjaga. Ia akan tetap dijaga dalam ingatan publik sebagai satu rumor. Meskipun kebenarannya dipertanyakan. “Rumor itu kan yang dipertahankan emosinya. Bukan nilai kebenarannya,” ujar Rizal.
“Meskipun sudah ditunjukkan [ijazahnya], tetap akan ada saja celah untuk mengatakan ini bisa diragukan,” tambah dia.
Rismon akan terus berupaya membuktikan kecurigaannya akan keabsahan ijazah Jokowi meskipun terancam dilaporkan balik atas dugaan pencemaran nama baik. Ia tak gentar. Ia pun tak ambil pusing bila upayanya dianggap bermuatan politis.
“Lihat saja apa sih yang menjadi motivasi saya. Saya apolitis,” kata Rismon.
Tujuan utama Rismon adalah untuk membersihkan nama baik UGM yang juga sebagai almamaternya. “Daripada berlarut-larut seperti ini,” pungkasnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten