Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Keberadaan preman berbaju ormas sangat meresahkan masyarakat. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta aparat penegak hukum dalam hal ini Polri menindak tegas jika ada organisasi masyarakat (ormas) yang melakukan pemerasan.
ADVERTISEMENT
"Ormas itu kalau dia melakukan pelanggaran hukum, misal intimidasi, pemerasan, segala macam, tangkap saja. Kalau melakukan tindak pidana tangkap saja oleh Polda, Polres," kata mantan Kapolri itu usai rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11).
Ketika ditanya, soal ormas bekerja sama dengan pemerintah daerah, seperti halnya terjadi di Bekasi, Tito meminta semua pihak untuk diajak bicara.
"Ajak dulu bicara semua pihak, para pengusaha yang akan terkena dampak itu undang. Mau enggak dia digituin begitu," ucap Tito Karnavian .
"Kalau seandainya pengusaha mau, why not? Tetapi lihat aturannya kira-kira ini ada kemungkinan korupsi tidak, menguntungkan tidak untuk masyarakat," sambungnya.
Lebih jauh, mantan Kapolda Metro Jaya itu menegaskan negara tidak boleh kalah dengan ormas, apalagi jika ormas tersebut melakukan pemerasan.
ADVERTISEMENT
"Negara tidak boleh kalah dengan ormas mana pun juga, kalau ada yang lakukan intimidasi kekerasan, pemerasan ada aturan undang-undangnya. Kalau nanti ada yang mengatakan masyarakat akan ribut, enggak, masyarakat mana dulu negara engga boleh kalah," tegas Tito .
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini