Tito Sisir Anggaran Kemendagri: Acara Bisa Zoom Malah di Gedung, WFH Tak Kerja

3 Februari 2025 15:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Komisi II DPR RI bersama Kemendagri, KPU, dan DKPP membahas evaluasi Pilkada Serentak 2024 dan penentuan tanggal pelantikan kepala daerah di gedung Parlemen, Jakarta pada Senin (3/2/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Komisi II DPR RI bersama Kemendagri, KPU, dan DKPP membahas evaluasi Pilkada Serentak 2024 dan penentuan tanggal pelantikan kepala daerah di gedung Parlemen, Jakarta pada Senin (3/2/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menekan anggaran Kementeriannya hingga 57,46% dari pagu. Efisiensi itu dilakukan berdasarkan penyisiran anggaran yang telah dilakukan.
ADVERTISEMENT
Menurut Tito, masih banyak pos anggaran yang bisa diefisiensikan di Kemendagri. Ia menyebut salah satu contohnya, yakni beberapa anggaran digunakan untuk membuat acara di gedung, padahal bisa dilakukan lewat zoom.
"Memang ya jujur banyak yang juga selama kami di Kemendagri ada yang enggak efisien. Terlalu banyak. Kegiatan ini cukup zoom meeting, tapi dibikinkan kegiatan di gedung," ujarnya saat rapat bersama Komisi II DPR RI di gedung Parlemen, Jakarta, Senin (3/2).
"Kemudian sebetulnya cukup, sekali lagi, zoom meeting, dibikin sengaja untuk buat acara di daerah itu. Memang untuk ekonomi, dan lain-lain mungkin akan terdukung, transportasi akan terdukung. Tapi, untuk efisiensi yang internal kurang bagus," sambungnya.
Lalu, ia menjelaskan soal cara kerja work from home (WFH) yang pernah diterapkan Kemendagri saat pandemi COVID-19. Menurutnya, saat itu para stafnya tetap bekerja dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Tadi sudah kami sampaikan pengalaman COVID itu, tidak ada kegiatan-kegiatan tatap muka besar, kemudian diganti dengan zoom, malah tidak bayar sama sekali Pak, tidak bayar. Tidak perlu keluar anggaran," ucapnya.
"Pernah juga sampai yang titik yang paling rendah, kantor hanya working at office itu 25%, 75% working from home, tetap juga jalan, tetap bisa bekerja, dan tetap sesuai target juga," sambungnya.
Mendagri Tito Karnavian di Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Namun, Tito menilai ada juga stafnya yang tidak bekerja dengan baik selama diterapkannya WFH.
"Bahkan saya lihat teman-teman staf kami, yang working from home itu saya lihat nggak. Yang ada adalah rest at home gitu loh Pak, istirahat di rumah,” sambungnya.
Tito menyebut hasil penyisirannya ini akan menjadi landasan untuk efisiensi anggaran yang sedang dilakukannya. Pengurangan anggaran, menurutnya, masih terus dikaji.
ADVERTISEMENT
"Nah belajar dari pengalaman itu, ini jadi tantangan sendiri, bagi Kemendagri, di tengah efisiensi anggaran ini, kita bisa bekerja optimal," ucapnya.
"Tapi kalau ada hal-hal lain yang mungkin urgent sekali dan ada financial limit, ada batasan-batasan financial constraint, kami akan bicarakan di tingkat pemerintah, sebelum nanti ke Komisi II DPR RI untuk mendapatkan persetujuan," sambungnya.
Tito menjelaskan, dari penyisiran anggaran itu, Kemendagri bisa menghemat Rp 2.753.693.000.000 dari total pagu sebesar Rp 4.792.328.518.000 yang ditetapkan untuk 2025. Dengan begitu, ada sisa pagu anggaran Kemendagri sebesar Rp 2.038.635.518.000 yang bisa dialihkan untuk program lain.