TNI AL Hentikan Pengangkatan KRI Nanggala, Sampaikan Terima Kasih pada China

2 Juni 2021 17:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal selam KRI Nanggala-402. Foto: TNI AL
zoom-in-whitePerbesar
Kapal selam KRI Nanggala-402. Foto: TNI AL
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TNI AL dan Angkatan Laut China (PLA Navy) menggelar rapat koordinasi pengakhiran operasi salvage kapal selam KRI Nanggala-402 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Rabu (2/6). Rapat ini sekaligus menandai berakhirnya keterlibatan China dalam operasi pengangkatan KRI Nanggala.
ADVERTISEMENT
China mengirimkan 3 kapal sekaligus untuk membantu Indonesia mengangkat KRI Nanggala dari kedalaman 840 meter di perairan Bali. Ketiga kapal itu adalah PLA Navy Ship Ocean Tug Nantuo-195, PLA Navy Ocean Salvage & Rescue Yong Xing Dao-863, dan Scientific Salvage Tan Suo 2.
Dalam rapat ini, Kepala Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Komando Armada II Laksamana Pertama TNI I Gung Putu Alit Jaya, sekaligus Komandan Gugus Tugas, hadir mewakili KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.
Kedatangan dua kapal dari China yang akan membantu evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402. Foto: Dinas Penerangan Angkatan Laut
Kedatangan dua kapal dari China yang akan membantu evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402. Foto: Dinas Penerangan Angkatan Laut
Sementara, dari pihak China, dihadiri oleh Atase Pertahanan (Athan) China untuk RI Senior Kolonel Chen Yongjing mewakili pemerintah Tiongkok, Wakil Athan Kolonel Zheng Yuanyuan, dan Wakil Konjen Denpasar Mei Yuncai. Sementara peserta lainnya termasuk para Komandan Kapal Angkatan Laut China mengikuti melalui vicon.
ADVERTISEMENT
“Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada kapal-kapal yang telah bersusah payah melakukan pengangkatan di dasar laut serta permohonan maaf apabila ada ketidaknyamanan yang dirasakan selama melaksanakan operasi ini,” kata Putu Ali Jaya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/6).
Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto (kiri) menunjukkan barang-barang yang merupakan bagian dari KRI Nanggala 402 saat konferensi pers. Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto

Operasi dengan Kesulitan Tinggi

Putu Ali Jaya menyadari operasi salvage KRI Nanggala-402 ini bukanlah hal yang mudah dan mengandung risiko dan kesulitan sangat tinggi.
Selama pelaksanaan operasi salvage ini telah dilaksanakan penyelaman sebanyak 20 kali dan berhasil mengangkat material-material penting yang merupakan wujud kesuksesan luar biasa dari kinerja tim salvage.
Sementara itu, Senior Kolonel Chen Yongjing mewakili Pemerintah China menyampaikan selama lebih kurang satu bulan Angkatan Laut China dan TNI AL telah bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik, berupaya mengumpulkan sebanyak-banyaknya dokumentasi berupa foto dan video dan juga mengangkat sebagian bagian dari KRI Nanggala yang semua sudah diserahterimakan kepada pihak Indonesia.
Bagian kapal KRI Nanggala 402 di dasar laut hasil citra kapal salvage dari China ditunjukkan saat konferensi pers di Pangkalan TNI AL Denpasar, Bali, Selasa (18/5). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
Prajurit TNI AL mengangkut barang-barang yang merupakan bagian dari KRI Nanggala 402 saat konferensi pers di Pangkalan TNI AL Denpasar, Bali, Selasa (18/5). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
“Ini merupakan salah satu bukti nyata kegiatan penyelamatan humanitarian yang dilakukan bersama dengan TNI AL. Kegiatan ini memiliki makna yang sangat besar pada perkembangan hubungan kemitraan strategis komprehensif TNI AL dan tradisi kedua negara yaitu berat dipikul berat sama dijinjing serta juga bermakna besar dalam kerja sama maupun saling percaya antara kedua militer," kata dia.
ADVERTISEMENT
Kegiatan diakhiri dengan penyerahan sertifikat secara simbolis sebagai simbol ungkapan apresisiasi dari pimpinan TNI AL oleh Danguskamla Koarmada II Laksamana Pertama TNI I Gung Putu Alit Jaya kepada kapal-kapal China yang diterima oleh Athan RI Senior Kolonel Chen Yongjing.
ADVERTISEMENT