TNI Beberkan 2 Orang yang Ditembak di Nduga, Papua, Bukan Warga Sipil

22 Juli 2020 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TNI temui Bupati Nduga usai insiden penembakan yang tewaskan 2 orang di Nduga, Papua. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
TNI temui Bupati Nduga usai insiden penembakan yang tewaskan 2 orang di Nduga, Papua. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
TNI berupaya mengklarifikasi penembakan di Nduga, yang disebut sebagai penembakan warga sipil di kawasan tersebut. Mereka segera bertemu dengan pemerintah daerah Nduga, Papua pada Minggu (19/7) kemarin.
ADVERTISEMENT
Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III, Kolonel Czi Gusti Nyoman, mengatakan pertemuan itu dimaksudkan untuk meluruskan informasi yang beredar, bahwa yang ditembak TNI adalah warga sipil.
“Tetapi saat pertemuan tersebut berlangsung Dansektor Baliem Kolonel Inf Yusup dan Lettu Inf Azlan selaku Danki-C Satgas Yonif PR 330 yang menjelaskan kronologi kejadian serta menunjukkan barang bukti yang ada, korban yang tertembak tersebut merupakan anggota KKSB di wilayah Kabupaten Nduga dan bukan masyarakat sipil (masyarakat yang tidak bersalah),” kata Nyoman, saat dihubungi, Rabu (22/7).
Nyoman menjelaskan peristiwa yang terjadi pada Sabtu (18/7) tersebut. Saat itu, Satgas Pamtas Yonif PR 330/TD tengah mengadang 2 anggota KKSB kelompok Egianus Kogoya di Kenyam.
Sebelumnya mereka sudah memantau 2 orang tersebut dari teropong senapan SPR 1 AW, dan terlihat orang tersebut sedang melaksanakan transaksi penyerahan senjata jenis pistol.
ADVERTISEMENT
2 anggota KKSB itu sempat bergabung dengan masyarakat yang akan menyeberang sungai, dari arah Tawelma menuju ke Quari atas kampung Genit, kemudian menyeberang bersama masyarakat.
“Setelah menyeberangi sungai masyarakat langsung dijemput oleh mobil pick up menuju Kenyam, tetapi kedua orang KKSB tersebut tidak ikut naik mobil pick up”, terangnya.
TNI temui Bupati Nduga usai insiden penembakan yang tewaskan 2 orang di Nduga, Papua. Foto: Dok. Istimewa
Prajurit TNI ini terus melakukan pemantauan, hingga 2 orang KKSB ini ditembak dan keduanya meninggal dunia. TNI pun mendapat barang bukti berupa satu jenis pistol revolver bernomor S 896209 dan barang bukti lainya.
“Barang bukti yang diamankan dari keduanya yakni pistol jenis Revolver nomor senjata S 896209 satu pucuk, handphone milik prajurit yang sempat dirampas pelaku sebulan yang lalu, tas dua buah, parang, kampak dan uang tunai Rp 9.520.000,-” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bupati Nduga pun menerima hasil pembuktian dan penjelasan dari perwakilan Satgas Yonif PR 330 tersebut, bahwa korban merupakan bagian dari KKSB.
Bupati pun akan menjelaskan bahwa yang tewas di tangan TNI tersebut merupakan bagian dari kelompok KKSB.
“Saya selaku Bupati yang mewakili masyarakat Kabupaten Nduga akan menjelaskan kepada masyarakat maupun keluarga korban bahwa yang tertembak itu merupakan bagian dari KSB dan bukan warga sipil yang tidak bersalah. Nanti saya akan berbicara dengan masyarakat serta meluruskan berita yang tidak benar agar masyarakat tidak terpancing serta menuduh TNI melakukan penembakan terhadap warga sipil tidak bersalah,” pungkas Bupati.
TNI temui Bupati Nduga usai insiden penembakan yang tewaskan 2 orang di Nduga, Papua. Foto: Dok. Istimewa

Kritik dari Amnesty International Terkait Penembakan di Papua

Sementara itu Amnesty International menyoroti penembakan ayah dan anak itu.
ADVERTISEMENT
Kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid tindakan aparat keamanan menembak dua warga Papua kembali menunjukkan negara kerap bertindak represif di Papua. Kedua warga yang merupakan ayah dan anak itu akhirnya tewas.
" Ini adalah tindakan yang tak terukur, brutal dan merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Kami mendesak adanya investigasi segera, menyeluruh, independen, transparan dan tidak berpihak," jelas Usman.