Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Salah satu tokoh OPM Nekison Enumbi alias Bumi Walo Enumbi tewas dalam operasi yang dilakukan TNI di Distrik Ilamburawi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Bumi Walo merupakan pimpinan OPM wilayah Yambi yang telah lama menjadi buron karena melakukan sejumlah aksi teror di Papua Tengah.
ADVERTISEMENT
“Keberhasilan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen TNI untuk menjaga stabilitas keamanan dan melindungi masyarakat Papua dari ancaman teror bersenjata. Operasi ini dilakukan secara terukur berdasarkan informasi akurat dari Satgas Gabungan lainnya,” kata Dansatgas Media Koops TNI Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, dalam keterangannya, Sabtu (10/5).
Keberadaan Bumi Walo diketahui berdasarkan informasi intelijen. Operasi untuk menangkapnya dilakukan, namun ia melakukan perlawanan hingga akhirnya tewas di lokasi kejadian.
Dalam operasi itu sejumlah barang bukti yang digunakan untuk melakukan kekerasan turut diamankan. Di antaranya tiga butir munisi kaliber 9 mm, satu selongsong peluru kaliber 5,56 mm, dua buah kapak, enam buah parang, serta dua unit HT.
Selain itu, juga ditemukan tiga buah sarung pistol, empat unit handphone, empat buah busur panah, dan 90 buah anak panah.
ADVERTISEMENT
Sederet Kejahatan Bumi Walo
Dalam keterangannya, Letkol Iwan membeberkan sederet kejahatan Bumi Walo. Pria yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Puncak Jaya itu tercatat terlibat dalam beberapa aksi penembakan termasuk insiden pada 21 Januari 2025 yang menewaskan anggota Polsek Puncak Jaya. Selain itu juga serangan pada 7 APril 2025 yang menewaskan seorang purnawirawan Polri.
Tidak hanya menyerang aparat, Bumi Walo juga diketahui melakukan kekerasan terhadap warga sipil, seperti penembakan terhadap tukang ojek pada 2024 yang menyebabkan korban meninggal dunia. Ia juga ikut terlibat dalam penembakan truk yang melintas di jalur utama Distrik Tingginambut.
Lebih lanjut Letkol Iwan mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang disebarkan OPM. Sebab mereka menggunakan media sosial untuk menyebarkan hoaks yang bertujuan mengganggu stabilitas dan pembangunan di Papua Tengah.
ADVERTISEMENT
"Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. TNI bersama aparat lainnya akan terus hadir menjaga keamanan dan melindungi seluruh warga,” tutup Letkol Iwan.