Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Top Story of the Week: 'Yang Fana Adalah Waktu, Kebodohan Abadi'
12 Februari 2017 17:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
![Top Story Of The Week (Foto: Kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1486313181/qkfkdk4erphlheuu236x.png)
Top Story of the Week kali ini diberikan untuk tulisan AS Laksana: 'Yang Fana Adalah Waktu, Kebodohan Abadi' .
ADVERTISEMENT
Walaupun dibalut dengan gaya penulisan yang menggelitik dan cenderung sarkastik, tulisan ini mengandung pesan menarik yang bisa kita ambil. Salah satu adalah ketika penulis membahas pakar 'teori konspirasi' dan 'hobi' mendoakan orang lain agar menerima azab.
![Top Story of the Week (Foto: Kumparan )](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1486879506/ztbn1kmclukh8ylf9bn5.jpg)
Kecenderungan untuk cepat menghakimi orang lain sepertinya sedang menyebar di tengah masyarakat. Kita menjadi lebih sibuk dengan moralitas orang lain ketimbang diri sendiri. Perbedaan paham pun dipandang sebagai suatu anomali yang berujung pada rentetan 'doa' agar orang tersebut diberi azab oleh Tuhan. Semua ini tersirat melalui gaya dagelan si penulis.
Lewat caranya yang satir, penulis menyuguhkan sebuah kenyataan akan pentingnya membuat negara menjadi cerdas. Mengutip penulis, "Lagipula tidak ada salahnya mempertahankan kebodohan. Itu mempertahankan keabadian".
ADVERTISEMENT
Tanpa terkesan menggurui, tulisan ini membawa pesan-pesan penting yang layak untuk direnungkan.