Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santosa, dan permaisurinya, Fanni Aminadia, mengaku batu prasasti yang ada di lokasi keraton bukanlah peninggalan sejarah. Mereka mengaku membeli batu tersebut, kemudian diukir sendiri mencontoh gambar di Google.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iskandar Fitriana Sutisna, mengatakan fakta baru terus terungkap sepanjang pemeriksaan terhadap dua tersangka kasus penipuan tersebut. Salah satunya soal keberadaan batu prasasti.
"Dia (tersangka Toto Santosa) mengatakan ada dua di Jateng, Purworejo dan Klaten. Di Klaten ditemukan batu prasasti yang dibuat sendiri, bukan temuan. (Batu) Dari gunung, dibuat sendiri, dari mana gambarnya? Dapat dari Google, dibuat seakan temuan bersejarah," kata Iskandar di Semarang, Senin (20/1).
Tak hanya itu, keduanya juga sudah mengakui bila tidak pernah mendapatkan wangsit untuk mendirikan Keraton Agung Sejagat. Mereka mengaku wangsit itu hanyalah sebuah khayalan.
"Sudah mengaku bersalah dan yang dikatakan dapat wangsit itu hanya khayalan dia, kemarin kan masih merasa benar itu adalah dari wangsit, sudah mengakui khayalan," ucapnya.
Sampai saat ini, tersangka Toto dan Fanni hingga kini masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Jateng.
ADVERTISEMENT
Toto dan Fanni menjadi tersangka kasus penipuan dalam Keraton Agung Sejagat yang mereka buat. Pengikut mereka diminta menyetorkan uang dan dijanjikan jabatan serta gaji dalam bentuk dolar AS.