Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Tragedi Lift di Bali, Disnaker Kesulitan Awasi Sistem Keamanan Pariwisata
7 September 2023 20:33 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Lima karyawan Ayuterra Resort Ubud tewas akibat lift inclinator mereka naiki jatuh, Jumat (1/9) pukul 13.00 WITA lalu. Lift itu jatuh karena tali sling yang terbuat dari baja putus, diduga tidak kuat menarik beban lift.
ADVERTISEMENT
Berkaca pada kasus ini, Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM (Disnaker ESDM) Bali mengaku sulit mengawasi penerapan standar kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di sektor pariwisata.
Hal ini lantaran ada lebih dari 40 ribu perusahaan berbagai industri dengan kategori kecil, sedang dan besar tercatat di Bali.
Sementara itu, jumlah pengawas di bidang K3 cuma 21 orang. Dengan jumlah sekitar 21 petugas itu, rata-rata jumlah perusahaan yang bisa dijangkau setiap tahun hanya sekitar 1.400 perusahaan.
"Yang dicover terlalu banyak, kita juga pasti akan menindaklanjuti bersinergi dengan kabupaten/kota. Kalau kita bergerak sendiri tidak memungkinkan," kata Kadisnaker ESDM Bali Ida Bagus Setiawan, Kamis (7/9).
Standar K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
ADVERTISEMENT
Standar K3 wajib dimiliki perusahaan dengan membuat desain K3. Perusahan lalu mengajukan uji kelayakan standar K3 kepada ahli yang teregistrasi di Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker).
Perusahan dan ahli selanjutnya melapor kepada pengawas K3 Kemnaker. Pengawas K3 Kemnaker selanjutnya memverifikasi layak atau tidak K3 sebuah perusahaan.
"Jadi tugas kami memastikan bahwa setiap uji riksa itu dilakukan sesuai dengan ketentuan SOP yang benar dan oleh orang yang tepat, karena sudah teregister," katanya.
Standar K3 perusahaan biasanya dievaluasi oleh pengawas K3 Disnaker secara berkala, yakni setiap tahun atau per lima tahun.
Dalam kasus Ayuterra Resort, pengawas awalnya menemukan manajemen belum melakukan uji kelayakan pada lift saat sidak ke lokasi. Lift dinyatakan lolos operasional setelah dilakukan uji kelayakan pada November 2022.
ADVERTISEMENT
Namun, nilai layak operasional ini tidak berlaku lagi karena manajemen sudah mengubah desain lift, yakni awalnya menggunakan tiga tali sling menjadi satu.
Dalam kasus ini, Kemnaker turun tangan menelusuri kepatuhan standar kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di Ayuterra.
"Tim teknis kemenaker akan ada berita resmi rilis kaitan dengan kronologis seperti apa, apakah ada potensi dari non prosedural atau seperti apa," katanya.
Disnaker Bali juga belum memiliki data hotel atau resort yang menggunakan lift inclinator sebagai alat transportasi. Dia berharap para perusahaan proaktif melaporkan sertifikasi K3 meminimalisir peristiwa sama terjadi.
"Harus ada proaktif dari perusahaan bukan dari kita saja karena segala sesuai harus berimbang ada yang dari pengaduan masyarakat, pelaku usaha, dari kita ada kerja sama lah," katanya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira juga menyoroti kecelakaan lift di Ayuterra Resort. Andreas mendorong pemerintah melalui Kemenparekraf memperkuat pengawasan dan memastikan standar keselamatan yang ketat diterapkan di seluruh industri pariwisata.
"Kecelakaan di tempat-tempat wisata, terutama yang melibatkan korban jiwa, dapat merusak citra pariwisata daerah dan nasional. Hal ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah dengan memastikan standar keselamatan dalam pelayanan di industri pariwisata,” kata Andreas, Selasa (5/9).
Dia juga mendorong pemerintah mengaudit sistem keselamatan di sektor kerja dan pelatihan khusus terkait keselamatan kerja kepada semua staf dan manajemen di sektor pariwisata secara berkelanjutan.
"Audit sistem keselamatan juga perlu di sektor pariwisata khususnya hotel, meliputi keselamatan lift, adanya alarm kebakaran hingga tersiapnya jalur evakuasi saat adanya bahaya. Ini juga akan memberikan rasa aman bagi wisatawan," sambungnya.
ADVERTISEMENT