Transformasi Dukcapil: Dukcapil BISA, Dukcapil Go Digital, hingga Dukcapil PRIMA

24 Januari 2025 17:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Dukcapil Prof Zudan Arif Fakrulloh (2015-2023) (kanan) melakukan serah terima jabatan dengan Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi (2023-sekarang). Foto: Dok. Dukcapil
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Dukcapil Prof Zudan Arif Fakrulloh (2015-2023) (kanan) melakukan serah terima jabatan dengan Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi (2023-sekarang). Foto: Dok. Dukcapil
ADVERTISEMENT
Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri tak pernah berhenti berinovasi. Setiap periode kepemimpinan membawa warna baru dengan pelayanan administrasi kependudukan yang konsisten dan selalu berusaha menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Pad 2016, Dukcapil memperkenalkan slogan Dukcapil BISA, kemudian GISA tahun 2018, Dukcapil Go Digital tahun 2019, hingga yang terkini Dukcapil PRIMA tahun 2023. Setiap transformasi ini memiliki makna dan filosofi tersendiri.

Dukcapil BISA: Berkarya, Inovasi, Sabar, dan Adaptif

Pada tahun 2016, di bawah kepemimpinan Prof Zudan Arif Fakrulloh, Ditjen Dukcapil memperkenalkan slogan Dukcapil BISA. Ini merupakan akronim dari “Berkarya, Inovasi dan Inisiatif, Sabar namun penuh semangat, serta Adaptif dan Amanah". Slogan ini menjadi landasan bagi seluruh aparatur Dukcapil dalam menjalankan tugasnya.
“Kami ingin menciptakan budaya pelayanan yang tidak hanya inovatif, tetapi juga penuh semangat dalam melayani. Sabar dalam menghadapi tantangan, namun tetap mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan,” ujar Prof Zudan dalam berbagai kesempatan.
ADVERTISEMENT

GISA: Gerakan Indonesia Sadar Adminduk

Pada 8 Februari 2018 dalam Rakornas Dukcapil, Prof Zudan mencanangkan Gerakan Indonesia Sadar Adminduk (GISA). Tujuan besar GISA adalah untuk membangkitkan kesadaran masyarakat, aparatur pelayanan Dukcapil, dan lembaga pengguna tentang pentingnya administrasi kependudukan.
Adapun empat tujuan utama dalam GISA, meliputi Sadar Kepemilikan Dokumen Kependudukan, Sadar Pemutakhiran Data Kependudukan, Sadar Pemanfaatan Data Kependudukan, serta Sadar Pelayanan Adminduk yang Membahagiakan.

Dukcapil Go Digital: Digitalisasi untuk Kemudahan Layanan

Pada Rakonas Dukcapil di Makassar, Sulawesi Selatan, Februari 2019, Prof Zudan kembali meluncurkan inovasi besar lainnya. Kali ini, inovasi lebih fokus pada teknologi. Branding Dukcapil Go Digital menjadi penanda era baru dalam pelayanan publik.
Berikut adalah beberapa hal utama yang menandai transformasi ini:
ADVERTISEMENT

1. Digitalisasi Dokumen

Dokumen seperti kartu keluarga dan akta kelahiran yang sebelumnya ditandatangani dan distempel secara manual, kini dapat ditandatangani secara elektronik (TTE), sehingga dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun. Saat ini, seluruh dokumen kependudukan kecuali KTP-el dan KIA telah ditandatangani secara digital.

2. Identitas Kependudukan Digital (IKD)

Platform ini memudahkan penduduk dalam pelayanan dokumen kependudukan. Fitur-fitur seperti biometric login, biodata, data keluarga, pelayanan, manajemen dokumen digital dan lainnya dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan.

3. Anjungan Dukcapil Mandiri

Dukcapil juga telah menghadirkan anjungan mandiri layaknya ATM di perbankan di berbagai tempat yang mudah dijangkau masyarakat, seperti di Mal Pelayanan Publik (MPP) dan tempat-tempat keramaian lainnya.

4. Revolusi Kertas Putih

Ditandai dengan penggunaan kertas putih HVS 80 gram menggantikan kertas security printing untuk mencetak dokumen kependudukan, yang nantinya bakal beralih sepenuhnya ke digital.
ADVERTISEMENT
Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, memudahkan akses masyarakat, dan mendukung pemerintahan yang lebih efisien dan efektif.
Zudan melihat percepatan perkembangan teknologi sebagai peluang. Ia menegaskan pentingnya digitalisasi untuk mempermudah akses masyarakat dalam mengurus dokumen kependudukan.
“Saatnya kami membawa Dukcapil ke dunia digital. Melalui Dukcapil Go Digital, kami memangkas waktu tunggu, mengurangi antrean, dan menghadirkan layanan yang lebih cepat dan efisien,” jelasnya.
Dengan dukungan sistem SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan), banyak layanan yang sebelumnya membutuhkan kehadiran fisik warga di kantor Dukcapil, kini dapat diakses secara online. Selain itu, Dukcapil turut mengembangkan aplikasi untuk memfasilitasi masyarakat di berbagai kalangan, termasuk mereka yang tinggal di wilayah terpencil.

Dukcapil PRIMA: Profesional, Responsif, Inovatif, Melayani, dan Akuntabel

Transformasi besar lainnya terjadi pada tahun 2023, ketika Teguh Setyabudi mengambil alih jabatan Dirjen Dukcapil. Dengan visi yang modern dan berorientasi pada kualitas layanan, ia memperkenalkan branding Dukcapil PRIMA yang merupakan singkatan dari "Profesional, Responsif, Inovatif, Melayani, dan Akuntabel".
ADVERTISEMENT
Dalam masa kepemimpinannya, Teguh menegaskan bahwa profesionalisme dan akuntabilitas adalah kunci dalam memberikan layanan publik yang baik.
"Pelayanan PRIMA berarti setiap langkah yang diambil harus bertanggung jawab, transparan, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Kami ingin memastikan setiap warga mendapatkan haknya dengan proses yang mudah dan aman," jelas Teguh.
Melalui Dukcapil PRIMA, Dukcapil tidak hanya berfokus pada digitalisasi, tetapi juga meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam menjalankan tugas mereka dengan profesional dan responsif terhadap perubahan. Teguh menekankan pentingnya inovasi dalam menghadapi tantangan pelayanan modern, terutama dalam melindungi data pribadi warga negara.
Melalui langkah-langkah transformasi yang telah dilakukan, Ditjen Dukcapil berkomitmen untuk terus melayani masyarakat dengan penuh profesionalisme, inovasi, dan akuntabilitas, sesuai dengan semangat Dukcapil PRIMA.
ADVERTISEMENT