Transjakarta Masih Tunggu Pemprov soal Tarif Rute Bandara Soetta

Dirut Transjakarta Welfizon Yuza dalam diskusi terkait pencapaian Transjakarta di 2023 di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/1/2024). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan

Tarif Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta (SH1) hingga kini belum juga ditetapkan. Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan Pemprov DKI.

"Kami dalam posisi menunggu terkait penetapan tarif, seperti yang disampaikan Kadishub, dari prosesnya sudah disampaikan ke pemprov, dan mereka juga sedang berkoordinasi dengan legislatif," kata Welfizon di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/1).

Welfizon menerangkan menurut populasi pekerja di Bandara Soetta, memang potensi pengguna Transjakarta besar. Menurutnya, ada sekitar 40 ribu pekerja.

"Tapi sejauh ini yang kita lakukan uji coba itu kisaran 1.000 pelanggan per hari yang menggunakan jasa layanan per hari ke bandara," ujarnya.

Transjakarta berhenti di Halte Bundaran HI Jakarta, Kamis (22/6/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

"Kalau kita lihat potensinya (besar), karena kan tidak semua bisa langsung dikonversi ya sebagai pelanggan kita. Karena ada shift pagi, siang, malam. Kalau kita liat di bandara itu salah satu yang cukup banyak itu di malam. Karena sebagian penerbangan terutama dari luar negeri itu ramainya di malam hari," tambah dia.

Hingga ada penetapan tarif resmi, saat ini rute tersebut masih tergolong masa uji coba dan gratis.

"Sejauh ini sebenarnya kita sedang menunggu. Kalau dari sisi operasional, beberapa pembenahan sudah kita lakukan, mulai dari titik pemberhentian kita sudah lakukan evaluasi, kemudian jam operasional kita sudah lakukan penyesuaian, sekarang tinggal kita menunggu penetapan tarif," katanya.

"Ya mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ditetapkan sehingga proses uji cobanya bisa beralih ke proses operasional. Betul (selama uji coba gratis)," tandas dia.

Pemprov DKI Jakarta telah sepakat menetapkan tarif Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta (SH1) Rp 5 ribu. Tarif ini merupakan hasil kajian Dishub DKI dan Transjakarta.

Namun, penetapan tarif ini masih dibahas dengan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dan DPRD DKI.