Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Trio Imam Besar Masjidil Haram yang Bersuara Syahdu
7 Juni 2017 12:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Setiap umat Islam pasti mendambakan untuk bisa pergi berkunjung ke dua tanah haram (suci) Makkah dan Madinah. Termasuk dengan suara-suara menyayat hati dari bacaan salat para imam.
ADVERTISEMENT
Ada kecenderungan peningkatan jumlah jemaah saat bulan Ramadhan. Bahkan selama 8 hari pertama Ramadhan di tahun ini, sudah 8 juta jemaah dari berbagai negara yang umrah di Masjidil Haram.
Menikmati bulan Ramadhan di Tanah Suci seolah menjadi impian sebagian besar umat Islam di dunia. Mereka ingin menghabiskan waktu untuk lebih dekat dengan Sang Ilahi.
Mendengar lantunan ayat suci yang khusyuk dari para Imam Besar Masjidil Haram pun menjadi salah satu keistimewaan tersendiri di bulan suci ini.
Berikut tiga profil dari Imam Besar Masjidil Haram yang dikenal dengan lantunan suara yang indah dan menenangkan.
Syekh DR, Abdurrahman bin ‘Abdil ‘Aziz as-Sudais
ADVERTISEMENT
Asy-Syekh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Muhammad as-Sudais atau lebih dikenal dengan nama Abdurrahman as-Sudais merupakan imam Masjidil Haram yang lahir di Riyadh, Arab Saudi pada 10 Februari 1960. Imam besar yang biasa dipanggil Syekh Sudais ini telah menjadi seorang penghafal (Hafidzul) Qur’an saat usianya menginjak 12 tahun.
Syekh Sudais sejak kecil tumbuh di kota Riyadh, beliau menyelesaikan pendidikan di‘Mathna bin Hartha’ semacam akademi ilmu pengetahuan. Beliau lulus dari akademi ini dengan predikat sangat baik di tahun 1979, kemudian beliau melanjutkan pendidikan ke Fakultas Syari’ah Jusrusan Ushul Fiqih.
Setelah itu As-Sudais menjadi Imam dan Khotib di Masjid Syekh al-Allam Abdul Razzaq Afifi. Beliau juga mulai mengajar di Akademi Imam al-Dawa Al-Almy.
ADVERTISEMENT
As-Sudais mendapat gelar Master Degree, dengan predikat cumlaude dari Universitas Syari’ah Imam Muhammad bin Saud. Ia kemudian menyelesaikan studi Doktornya dan menjadi asisten pengajar di Universitas Ummul Qura’, Makkah dan lulus pada tahun 1984.
As-Sudais kemudian mendapatkan gelar profesor bidang Ushul Fiqih atas penelitiannya dengan judul Permasalahan-permasalahan Ushul Fiqih yang terkait dengan dalil-dalil syar'i yang dipertentangkan Ibnu Qudamah al-'Azali. Di tahun yang sama (1984), Syekh Sudais ditunjuk sebagai imam dan khotib Masjid al-Haram saat beliau berusia 22 tahun.
Di sana pertama kalinya beliau menjadi imam pada salat asar tanggal 22 Sya’ban 1404H (22 Agustus 1984). Khotbah pertama beliau dilakukan pada hari ke-15 bulan Ramadhan 1404H (15 September 1984).
ADVERTISEMENT
Suara merdu As-Sudais begitu dirindukan mereka yang telah diberikan kesempatan menginjakkan kaki di Tanah Suci di bulan suci. Malam-malam umat Islam di sana terasa lebih syahdu dan khusuk dengan dihiasi lantunan ayat suci dari As-Sudais.
Syekh Saud ibn Ibrahim ibn Muhammad al-Shuraim
Salah satu imam Masjid Haram yang dikenal karena suaranya yang merdu dan pelafalan ayat yang fasih ini lahir pada tanggal 19 januari 1966.
Awal pendidikannya, ia belajar di sekolah dasar di kota Areen, kemudian melanjutkan pendidikan menengah di sekolah modern dan kemudian bersekolah SMA Al Yarmouk Utara. Istimewanya, Ia telah menjadi seorang hafiz atau penghafal Alquran sebelum lulus dari sekolah menengah atas.
ADVERTISEMENT
Setelah lulus SMA, ia kemudian kuliah di Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud di Riyadh, Ia lulus pada tahun 1988.
Tahun berikutnya, ia masuk institut "Ma'had Al-'aali Lilqadhah" dan menerima gelar master pada tahun 1992. Tak lama kemudian ia meneruskan pendidikannya dan mendapatkan gelar Ph.D. dari Universitas Ummul al-Qura, Makkah pada tahun 1995.
Tak berhenti sampai di sana, Syekh Shuraim kemudian berhasil meraih gelar profesor bidang syariah dan studi Islam di Universitas Umm al-Qura di Makkah,
Syekh Shuraim juga dikenal sebagai peneliti di dalam bidang Fiqh dan seorang hakim yang juga seorang penulis. Beliau telah menyusun banyak buku tentang Aqidah, fiqh, dan puisi Arab.
Raja Fahd menunjuk Syekh Shuraim menjadi Imam dan Khatib di Masjid haram pada 1991. Shuraim memimpin salat Tarawih selama bulan Ramadhan di Mekkah sejak 1991.
ADVERTISEMENT
Suara Syekh Shuraim yang merdu dan indah saat melantunkan ayat suci Alquran telah banyak direkam dan didistribusikan secara internasional oleh berbagai media. Begitu indahnya suara Shuraim membuat umat Islam di Tanah Suci kerap merindukan suaranya saat pulang ke negara asalnya.
Syekh Usamah bin ‘Abdillah Khayyath
Syekh Usamah adalah salah satu imam masjid Haram yang dikenal dengan gaya bahasa penyampaian yang kuat dan mampu menggetarkan hati. Ia lahir pada tahun 1375 H di Makkah al-Mukarramah. Ia menghafal Alquran di bawah arahan sang ayah.
Syekh Usamah mendapatkan ijazah sanad dalam meriwayatkan kutubus sunnah dan seluruh kitab induk hadits lainnya.Ia belajar di Mekkah dan lulus dari Fakultas Kitab dan Sunnah pada tahun 1996 dengan predikat cumlaude dan menduduki peringkat pertama.
ADVERTISEMENT
Setelah lulus, ia kemudian menjadi seorang pengajar di Masjidil Haram sekaligus Anggota Majelis Syura, Dosen di Fakultas Syari’ah Jami’ah Ummul Qura’.
Ia ditetapkan sebagai imam Masjidil Haram pada tahun 1997 menggantikan ayahnya, Abdullah bin Abdul Ghani Khayyath. Usamah adalah satu-satunya imam masjid yang ayahnya juga merupakan seorang imam dan khatib masjidil Haram.