Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Trump ke Kaum Yahudi: Kalian Akan Kehilangan Israel jika Kamala Jadi Presiden AS
6 September 2024 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Donald Trump dalam pidatonya di Las Vegas pada Kamis (5/9), memperingatkan para donor Yahudi bahwa mereka akan "ditinggalkan" dan kehilangan Israel jika Kamala Harris terpilih sebagai presiden.
ADVERTISEMENT
Kandidat presiden dari Partai Republik ini juga menyatakan akan menolak pengungsi dari wilayah yang ia sebut "sarang teror", seperti Gaza.
Trump pun berambisi menangkap "preman pro-Hamas" yang melakukan vandalisme, merujuk pada aksi protes mahasiswa di kampus.
Meski tidak memberikan rincian kebijakan konkret untuk Timur Tengah jika terpilih kembali, Trump menggambarkan potensi kepemimpinan Kamala sebagai bencana bagi Israel.
"Kalian akan ditinggalkan jika dia menjadi presiden. Dan saya pikir kalian perlu menjelaskan hal itu kepada komunitas kalian. Kalian tidak akan punya Israel jika dia menjadi presiden," ujarnya tanpa memberikan bukti atas klaim tersebut, seperti dikutip dari Guardian.
Dikutip dari Guardian, selama periode kepemimpinan Trump dan Joe Biden, jumlah pengungsi Palestina yang masuk ke AS relatif sama.
ADVERTISEMENT
Menurut data Kementerian Luar Negeri AS, dari tahun fiskal 2017 hingga 2020, AS menerima 114 pengungsi Palestina. Sementara 124 pengungsi Palestina dari tahun fiskal 2021 hingga 31 Juli 2024.
Trump juga menegaskan bahwa universitas di AS akan kehilangan akreditasi dan dukungan federal jika terpilih kembali, kecuali mereka mengakhiri apa yang ia sebut sebagai "propaganda antisemit".
"Kampus-kampus harus menghentikan propaganda antisemit atau mereka akan kehilangan akreditasi dan dukungan federal," katanya di hadapan lebih dari seribu donor.
Pada April lalu, kampus-kampus AS diguncang aksi protes mahasiswa pro-Palestina yang menentang serangan militer Israel di Gaza dan menuntut universitas memutus hubungan dengan perusahaan yang mendukung Israel.
Kelompok protes menyatakan bahwa kritik mereka terhadap kebijakan Israel sering kali dianggap sebagai antisemitisme yang tidak adil.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, pemerintah federal AS tidak langsung mengakreditasi universitas, tetapi memiliki peran dalam mengawasi organisasi swasta yang memberikan akreditasi tersebut.
Hingga kini tim kampanye Kamala belum memberikan tanggapan atas pidato Trump.
Kandidat presiden dari Partai Demokrat itu umumnya mendukung penuh kebijakan Israel dan menolak seruan beberapa pihak dalam partainya untuk menghentikan pengiriman senjata ke Israel karena tingginya angka kematian warga Palestina di Gaza.
Meski demikian, Kamala menyerukan gencatan senjata di Gaza, menyebut situasi di sana sebagai "kehancuran."