Trump Kunjungan Perdana ke Afghanistan, Beri Kejutan ke Pasukan AS

29 November 2019 3:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump dalam kunjungan mendadak ke Pangkalan Udara Bagram, Afghanistan, Jumat (28/11). Foto: REUTERS/Tom Brenner
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump dalam kunjungan mendadak ke Pangkalan Udara Bagram, Afghanistan, Jumat (28/11). Foto: REUTERS/Tom Brenner
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, melakukan kunjungan perdananya sebagai presiden ke Afghanistan pada Kamis (28/11) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Dalam lawatannya itu, Trump didampingi penasihat keamanan Gedung Putih, Robert O'Brien dan sejumlah agen Secret Service.
Dilansir Reuters, kedatangan Trump disambut oleh Jenderal Angkatan Darat AS, Mark Milley. Ia turut disambut Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.
Usai penyambutan itu, Trump kemudian menemui pasukan AS yang berada di Bagram Air Base.
Kepada pasukan AS, Trump meyakini upaya gencatan senjata antara AS dengan kelompok Taliban akan terealisasi.
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani selama kunjungan di Pangkalan Udara Bagram di Afghanistan, Jumat (28/11). Foto: REUTERS/Tom Brenner
Pernyataan Trump itu merupakan langkah maju dalam upaya perdamaian dengan Taliban. Sebab sebelumnya pada September lalu, Trump mengatakan perjanjian damai dengan Taliban telah berakhir.
"Taliban ingin membuat kesepakatan," kata Trump.
“(Sebelumnya) kami bertemu dengan mereka dan kami mengatakan itu harus gencatan senjata. (Tetapi) mereka tidak ingin melakukan gencatan senjata. Dan sekarang mereka ingin melakukan gencatan senjata, saya percaya. Mungkin akan berhasil seperti itu," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Setelah berpidato, Trump kemudian menyajikan kalkun kepada pasukan AS dan makan malam bersama mereka. Trump juga mengobrol dan berfoto dengan beberapa pasukan AS.
Sementara itu Jenderal Angkatan Darat AS, Mark Milley, mengatakan potensi damai dengan Taliban dalam pembicaraan ulang kali ini lebih tinggi dari sebelumnya. Bahkan Milley menyebut perdamaian bisa terjadi dalam waktu dekat.
Diketahui Trump pernah menyatakan ingin mengakhiri perang di Afghanistan yang sudah berlangsung selama 18 tahun. Pernyataan itu ia sampaikan sejak menjadi capres.
Adapun saat ini ada sekitar 13.000 pasukan AS dan ribuan pasukan NATO di Afghanistan. Mereka berada di sana setelah invasi oleh koalisi yang dipimpin AS menyusul serangan pada 11 ​​September 2001 yang dilakukan Al Qaeda.
ADVERTISEMENT
Dalam draf perdamaian yang disusun pada September lalu, jika perdamaian terealisasi, sekitar 5.000 pasukan AS akan ditarik dalam beberapa bulan.