Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Trump Minta Kim Jong-un Menelepon jika Masih Ingin Bertemu
24 Mei 2018 21:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi menunda rencana pertemuannya dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un. Namun, dia tidak sepenuhnya menuntup kemungkinan pertemuan yang direncanakan berlangsung di Singapura.
ADVERTISEMENT
Dalam surat resminya kepada Jong-un , Trump meminta dihubungi. "Jika Anda berubah pikiran dengan pertemuan yang amat penting ini, mohon jangan sungkan untuk menelpon atau menyurati saya," tulis Trump dalam surat tertanggal hari ini, Kamis (24/5).
Penundaan pertemuan ini disebut Trump terjadi akibat beberapa pernyataan yang dilontarkan pejabat Korea Utara belakangan ini. Tidak disebut pernyataan mana yang dimaksudnya. Namun, mungkin saja pernyataan keras maksud Trump adalah respons Korea Utara setelah ada latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan.
"Karena kemarahan yang luar biasa dan permusuhan terbuka yang Anda perlihatkan dalam pernyataan terbaru, saya merasa tidak layak, pada saat ini, untuk melaksanakan pertemuan yang telah lama dinanti ini. Karena itulah, dalam surat ini disampaikan bahwa pertemuan tingkat tinggi Singapura, untuk kebaikan kedua pihak," jelasnya.
Trump juga menyesalkan harus tertundanya pertemuan yang sudah dijadwalkan berlangsung pada 12 Juni. Dunia, khususnya Korea Utara disebutnya kehilangan kesempatan untuk mencapai perdamaian.
ADVERTISEMENT
"Kesempatan yang terlewatkan ini jelas adalah momen menyedihkan dalam sejarah," ujarnya.
Berikut isi lengkap surat Trump kepada Kim Jong-un.
Yang Terhormat Kim Jong-un
Pemimpin Republik Rakyat Demokratik Korea
di Pyongyang
Tuan Pemimpin yang Terhormat:
Kami sangat menghormati waktu, kesabaran, dan upaya Anda terkait negosiasi dan diskusi terbaru kita soal pertemuan tingkat tinggi yang lama dinanti kedua pihak, yang dijadwalkan digelar pada 12 Juni di Singapura. Kami diberitahu pertemuan itu atas permintaan Korea Utara, tapi menurut kami itu tidak benar. Saya sangat menantikan pertemuan dengan Anda di sana. Sayangnya, karena kemarahan luar biasa dan permusuhan terbuka yang Anda perlihatkan dalam pernyataan terbaru Anda, saya merasa pertemuan yang sudah lama direncanakan ini, tidak tepat untuk digelar sekarang. Karena itulah, dengan surat ini, saya menyampaikan bahwa pertemuan tingkat tinggi Singapura, untuk kebaikan kedua pihak, tapi mengakibatkan dampak yang buruk bagi dunia, tidak akan dilaksanakan. Anda bicara soal kemampuan nuklir negara Anda, tapi nuklir kami sangat besar dan kuat, sehingga saya berdoa kepada Tuhan senjata itu tidak akan pernah digunakan.
ADVERTISEMENT
Saya merasa dialog yang luar biasa telah terbangun antara Anda dan saya, dan pada akhirnya, hanya dialog itulah yang penting. Suatu hari nanti, saya berharap bisa bertemu dengan Anda. Sementara itu, saya ingin berterima kasih atas pembebasan para sandera yang sekarang telah berada di rumah dengan keluarga mereka. Itu adalah langkah yang baik dan sangat saya hargai.
Jika Anda berubah pikiran terkait pertemuan yang penting ini, jangan ragu untuk menelepon atau berkirim surat. Dunia, dan Korea Utara terutama, telah kehilangan kesempatan besar bagi hadirnya perdamaian dan kemakmuran serta kekayaan yang bertahan lama. Kesempatan yang terlewatkan ini jelas adalah momen menyedihkan dalam sejarah.
Hormat saya,
Donald J. Trump