Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Capres Partai Republik Donald Trump (78 tahun) meremehkan Kamala Harris (59 tahun). Harris yang saat ini menjabat Wapres Amerika Serikat (AS) ini digadang-gadang bakal menjadi capres Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
Nama Harris muncul setelah Presiden AS Joe Biden pada Minggu (21/7) memutuskan mundur dari pencapresan. Biden bahkan terang-terangan mendukung pencapresan Harris.
Menurut tim kampanye Partai Republik, mereka sudah memperkirakan bahwa Biden mundur dari pencapresan kemudia diganti oleh Harris. Mereka bahkan sudah menyiapkan strategi demi mengalahkan Harris.
"Harris lebih mudah dikalahkan dibanding dengan Joe Biden," ucap Trump dalam wawancara dengan CNN, sesaat sebelum Joe Biden memutuskan mundur nyapres.
Biden mendapat tekanan untuk mundur dari pencalonan sejak penampilan buruknya pada debat dengan Trump pada Juni lalu. Kemudian, jajak pendapat Biden makin jeblok ketika Trump selamat dari penembakan pada 13 Juli lalu.
Tim kampanye Trump turut pula mengumumkan akan terus mengarahkan serangan terkait jabatan Harris sebagai Wapres saat Biden berkuasa.
ADVERTISEMENT
Mereka meyakini Harris adalah penentu kebijakan di balik dua isu yang dianggap Partai Republik telah menjadi keprihatinan bagi rakyat AS yaitu: imigrasi dan biaya hidup.
Tim kampanye menegaskan, Harris harus menanggung tanggung jawab atas membanjirnya imigran dari negara-negara miskin di benua Amerika.
Isu kedua terkait perekonomian AS yang dianggap Partai Republik berantakan di masa Biden. Jajak pendapat selalu menunjukkan mayoritas warga AS tak setuju kenaikan harga pangan dan BBM.
Kondisi diperparah dengan meroketnya suku bunga kepemilikan rumah di AS.
Kendati sudah didukung Biden, Kamala Harris belum pasti menjadi capres Partai Demokrat. Kepastian baru akan diperoleh saat konvensi Partai Demokrat pada Agustus mendatang.