Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Anggota parlemen Amerika Serikat menyatakan rencana pembunuhan jenderal Iran , tidak diberitahukan Presiden Donald Trump terlebih dulu kepada mereka.
ADVERTISEMENT
Pada Jumat (3/1) pemimpin Pasukan Quds Iran , Mayor Jenderal Qassem Soleimani tewas dalam serangan udara AS di Irak. Trump memerintahkan langsung pembunuhan Soleimani.
Menurut Ketua Komisi Luar Negeri Parlemen AS, Eliot Angel, rencana pembunuhan Soleimani dilakukan AS tanpa pemberitahuan atau konsultasi dengan kongres.
"Soleimani adalah dalang kekerasan luar biasa, darah warga AS ada di tangannya," sebut Angel seperti dikutip dari AFP, Jumat (3/1).
"Tetapi melakukan aksi tanpa melibatkan Kongres akan menimbulkan masalah hukum serius, ini merupakan penghinaan terhadap kekuatan kongres sebagai cabang pemerintahan yang setara," sambung politikus Partai Demokrat tersebut.
Serangan udara AS yang menewaskan Soleimani merupakan bagian dari operasi balas dendam di Irak. AS berdalih serangan di Irak dilakukan demi merespons kematian seorang warga sipilnya akhir 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Selain Soleimani, tujuh orang lain termasuk Wakil Kepala pasukan Syiah Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis juga tewas.
Merespons serangan AS, Iran lewat Menteri Luar Negeri Javad Zarif menyatakan AS akan menanggung konsekuensi atas perbuatannya.