Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
1 Ramadhan 1446 HSabtu, 01 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Tumpukan Botol Plastik hingga Popok Bayi Cemari Pantai di Banda Aceh
10 Februari 2019 14:22 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB

ADVERTISEMENT
Keindahan pantai yang seharusnya dijaga oleh wisatawan tak terjadi di Pantai Lamtong, Banda Aceh , yang merupakan salah satu objek wisata baru di kota itu.
ADVERTISEMENT
Hal itu membuat sejumlah anggota Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata menggelar aksi bersih-bersih sampah. Dalam aksi bersih-bersih itu, mereka menemukan banyak sampah botol plastik hingga popok bayi yang tersebar mencemari pantai.
“Kami temukan banyak sampah yang sengaja dibuang dicelah-celah batu pemecah ombak di kawasan itu, seperti botol plastik, sedotan, plastik kresek, dan pampers. Ini sangat menganggu kenyamanan pengunjung," kata Ketua DPC HPI Kota Banda Aceh, Siti Jihadun Nufus, di lokasi, Minggu (10/2).
Para pemandu wisata ini pun memungut sampah di sepanjang pesisir pantai untuk kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam besar.
Inisiatif aksi bersih-bersih sampah di Pantai Lamtong ini, kata Siti, merupakan wujud kepedulian mereka terhadap objek wisata, sekaligus tanggung jawab sebagai pemandu wisata.
ADVERTISEMENT
“Aksi ini ini bentuk kepedulian kami terhadap objek wisata yang ada di Kota Banda Aceh, dan ini juga menjadi tanggung jawab kami selaku pemandu wisata," kata Siti.
Siti mengeluhkan kepedulian pengunjung terhadap kebersihan pantai yang masih sangat kurang. Padahal masyarakat setempat telah menyediakan tong sampah di lokasi wisata.
"Sampah yang kami kumpulkan mencapai 20 kantong plastik besar, ini menjadi bukti kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya masih sangat kurang," ucapnya.
Menurut Siti, kebersihan di objek wisata sangat menentukan tinggi atau rendahnya kunjungan wisatawan. Sebab apabila lokasi wisata terkesan jorok, otomatis wisatawan enggan berkunjung.
"Kami meminta tolong mohon dijaga kebersihan objek wisata, karena kalau bukan kita siapa lagi. Kalau kebetulan menemukan sampah di tempat wisata tolong dibawa sampahnya, dan buang ketika sudah menemukan tempat sampah," katanya.
Di samping meminta kesadaran masyarakat agar peduli terhadap lingkungan, Siti juga berharap Pemkot Banda Aceh melalui dinas terkait untuk menyediakan tong sampah yang layak di lokasi wisata itu.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak melihat adanya tong sampah yang layak, dan ini menjadi catatan penting bagi pemerintah kota, dinas terkait bisa menyediakan tong sampah di lokasi wisata itu," tutupnya.