Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Turis: Kali Besar Bagus dan Bersih, Tapi Airnya Masih Hijau Keruh
11 September 2018 13:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah direvitalisasi bak Sungai Cheonggyecheon di Seoul, Kali Besar berhasil menjadi daya tarik baru untuk wisatawan. Kali yang terletak di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, tersebut terlihat ramai dikunjungi wisatawan ketika akhir pekan dan tanggal merah seperti pada Selasa (11/9), yang bertepatan dengan hari libur 1 Muharram.
ADVERTISEMENT
Lingkungan di sekitar Kali Besar yang terpantau bersih dari sampah membuat betah wisatawan untuk sekadar duduk-duduk, berbincang di pinggir kali, dan tidak jarang mengambil selfie.
Sungai ini tidak bau dan bersih dari sampah, tapi air di Kali Besar belum sejernih Sungai Cheonggyecheon .
“Kalau dari segi keindahan emang jadi lebih bagus sih, dari luarnya jauh lebih bagus, cuma kalau dari airnya sendiri masih hijau keruh gitu,” ujar Azizah, wisatawan lokal asal Tasikmalaya, yang sedang berfoto-foto bersama rekannya, Nopi.
Kepada kumparan, Azizah mengaku mengunjungi Kali Besar untuk berwisata. Ia berharap pemerintah tidak hanya memberdayakan Kali Besar saja, namun juga kali-kali di Indonesia lainnya. Azizah memiliki keyakinan bahwa kelak kali-kali di Indonesia bisa sebersih sungai-sungai di Korea.
ADVERTISEMENT
Proyek revitalisasi Kali Besar sendiri memang terinspirasi dari penataan Sungai Cheonggyecheon di Korea Selatan. Presiden Jokowi juga menginginkan kelak sungai-sungai di Indonesia, termasuk sungai Ciliwung, untuk bisa sebersih Sungai Cheonggyecheon.
“Bisa sih menurut saya, mungkin di Korea Selatan gampang karena penduduknya tidak terlalu banyak kaya di Indonesia, jadi untuk recovery-nya tidak butuh waktu yang lama, tapi Indonesia sendiri masyarakatnya kan banyak,” ujar Azizah.
“Untuk pemerintah sendiri kerja sama dengan masyarakatnya harus dijaga, masyarakat juga harus punya kesadaran sendiri untuk tidak boleh buang sampah di sungai,” tambahnya lagi.
Siang ini cuaca di Kali Besar cukup terik. Pengunjung memilih berada di pinggiran sungai untuk menghindari panas. Untuk menjaga kebersihan, pengunjung belum diperbolehkan untuk merendam kaki seperti di Cheonggyecheon atau pun masuk ke jalan apung di tengah kali.
ADVERTISEMENT
"Jalan apung masih ditutup untuk antisipasi masyarakat buang sampah sembarangan," kata seorang petugas yang sedang berjaga di pos jaga di Kali Besar. Lalu kapan akses itu dibuka, dia menjawab,"Belum tahu."
Menurut dia, Kali Besar biasanya cukup ramai dikunjungi turis pada akhir pekan dan tanggal merah. "Masuk ke sini gratis," katanya.
Sampai saat ini belum ada acara yang dipusatkan di Kali Besar. "Acara biasanya di Kota Tua," katanya.
Kali Besar hasil revitalisasi itu sepanjang 600 meter dan merupakan bagian dari Kali Krukut. Revitalisasi dimulai tahun 2016 pada masa Gubernur Ahok dengan biaya Rp 260 miliar. Proyek ini diresmikan pada Juli 2018 oleh Wagub Sandiaga Uno untuk menarik wisatawan dalam rangka Asian Games.
ADVERTISEMENT
Live Update