UII Dukung Mahfud MD Mundur sebagai Menteri, Serukan Capres-Cawapres Lain Ikuti

1 Februari 2024 14:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat secara tatap muka melalui acara 'Tabrak Prof' di Bento Kopi Lampung, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Kamis (25/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat secara tatap muka melalui acara 'Tabrak Prof' di Bento Kopi Lampung, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Kamis (25/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Universitas Islam Indonesia (UII) menyambut baik keputusan Mahfud MD mundur sebagai Menko Polhukam. Almamater Mahfud itu juga meminta capres-cawapres lain agar mundur dari jabatan yang tengah diemban agar tak timbul konflik kepentingan.
ADVERTISEMENT
"Kami menyambut baik, karena itu juga bagian dari seruan kami karena potensi konflik kepentingan selalu ada. Ketika seorang masih menjabat dan ternyata ikut kampanye, ikut pemilihan, kita tidak bisa memastikan bahwa konflik kepentingan bisa kalis tidak ada sama sekali," kata Rektor UII Prof Fathul Wahid usai pembacaan sikap civitas akademika UII di Kampus Terpadu UII, di Jalan Kaliurang 14,5, Kabupaten Sleman, Kamis (1/2).
Rektor UII Prof Fathul Wahid bersama civitas akademika UII menyampaikan pernyataan sikap "Indonesia Darurat Kenegarawanan" di Kampus Terpadu UII di Jalan Kaliurang Km 14,5, Kabupaten Sleman, Kamis (1/2/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Fathul menjelaskan sikap civitas akademika UII seusai dengan salah satu poin dalam pernyataan sikap yaitu mendorong calon presiden, calon wakil presiden, para menteri dan kepala daerah yang menjadi tim sukses, serta tim kampanye salah satu pasangan calon, untuk mengundurkan diri dari jabatannya, untuk menghindari konflik kepentingan yang berpotensi merugikan bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
"Seruan kami sangat jelas, kami mengimbau semua pejabat negara yang menggunakan, yang mempunyai akses kepada sumber daya negara untuk mengundurkan diri karena itu akan menjamin netralitas dan menjamin bahwa tidak ada penyalahgunaan sumber daya negara untuk kepentingan politik praktis golongan tertentu," katanya.
Rektor UII Prof Fathul Wahid bersama civitas akademika UII menyampaikan pernyataan sikap "Indonesia Darurat Kenegarawanan" di Kampus Terpadu UII di Jalan Kaliurang Km 14,5, Kabupaten Sleman, Kamis (1/2/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Di sisi lain, Fathul menegaskan UII secara lembaga bersikap netral pada Pemilu.
"Kami secara kelembagaan menjaga netralitas tetapi membebaskan setiap warga UII menggunakan hak konstitusionalnya, untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden yang sesuai dengan hati nuraninya masing-masing," katanya.
Ditegaskan Fathul, momen pembacaan pernyataan sikap civitas akademika UII ini tak ada kaitannya dengan mundurnya Mahfud sebagai Menko Polhukam.
"Sama sekali tidak ada hubungannya dengan itu, kemarin kawan-kawan UGM sudah menyatakan dan kami merasa bertanggung jawab bagaimana pesan baik itu diamplifikasi, dan kebetulan hari ini ada berita tersebut," tegasnya.
ADVERTISEMENT