Uji Coba Pedestrian Malioboro: Pedagang Sepi Pembeli, Becak Untung

7 Februari 2020 19:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang di sepanjang Jalan Malioboro. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang di sepanjang Jalan Malioboro. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Uji coba Malioboro bebas kendaraan atau semi pedestrian kembali digelar Jumat (7/2). Uji coba kali ini, digelar saat para pedagang berjualan. Sebelumnya, uji coba dilakukan saat pedagang dan PKL libur jualan atau Selasa Wage.
ADVERTISEMENT
Saat uji coba berlangsung, sejumlah pedagang mengaku dagangannya sepi. Uji coba Malioboro bebas kendaraan yang digelar pada Jumat (7/2) mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
"Ya, kalau untuk pedagang sepi. Karena biasanya traffic normal seperti biasa, pengunjung parkir bisa kantong parkir sirip pembeli lebih dekat," ujar salah seorang pedagang, Dadang (43).
"Ya kalau jam segini (siang) biasanya sudah Rp 250 ribu sekarang Rp 50 ribu belum dapat," kata dia.
Penjual blangkon tersebut menjelaskan penurunan pembeli karena orang-orang malas ke Malioboro. Musababnya, saat uji coba bebas kendaraan diberlakukan, tempat parkir dialihkan ke Taman Parkir Abu Bakar Ali. Jarak Malioboro ke Taman Parkir Abu Bakar Ali diperkirakan mencapai 850 meter.
Pedagang di sepanjang Jalan Malioboro. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Jika seperti biasanya, banyak kendaraan lalu lalang di sekitar Malioboro dan pengunjung bisa parkir di pinggir jalan.
Menurut Dadang, jika Malioboro ingin dibuat bebas kendaraan, harus ada terobosan agar lokasi wisata itu tetap ramai didatangi pengunjung, baik yang berasal dari Kota Yogyakarta maupun luar kota. Salah satunya menambah pertunjukkan agar tetap menjadi daya tarik
"Mungkin harus ada pertunjukan biar pengunjung masuk," ujarnya.
Saran lainnya adalah semi pedestrian Malioboro ini tidak diberlakukan secara penuh sepanjang hari, mengingat pengunjung paling ramai di malam hari.
Suasana di pedestrian Malioboro, Jumat (7/2). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Hal berbeda justru dirasakan Benu (48). Tukang becak ini mengakui kebijakan semi pedestrian Malioboro menguntungkan dia dan rekan seprofesinya. Dia kini tak perlu bersaing dengan transportasi online untuk mendapatkan penumpang.
ADVERTISEMENT
"Seperti ini malah pengunjung nyaman. Kedua buat kendaraan tidak semrawut seperti hari biasa. Kadang mobil online ngambil penumpang itu kan memperburuk pemandangan (meski ada rambu dilarang berhenti)," kata dia.
Dengan kebijakan ini hingga siang hari dia sudah bisa mendapat Rp 100 ribu. Jumlah tersebut sulit diperolehnya di hari biasa.
Sementara itu, Rizky Lukman (19), wisatawan asal Tasikmalaya, Jawa Barat yang datang berombongan mengaku lebih leluasa berwisata hari ini. Menurutnya kebijakan ini patut dipertahankan.
"Menurut saya bagus jadi pejalan kali lebih leluasa. Kota ini doang yang menghargai pejalan kaki. Lebih enak sekarang lebih asri. Belanja juga lebih nyaman," ujar dia.