Umar Kei Dicecar 18 Pertanyaan oleh Polisi soal Kisruh di Menara Kadin

26 September 2024 18:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umar Kei tiba di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/9/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Umar Kei tiba di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/9/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Umar Kei rampung dimintai klarifikasi oleh polisi terkait dengan kasus dugaan penganiayaan yang terjadi di Menara Kadin, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Umar dimintai klarifikasi selama 3 jam dan dicecar sebanyak 18 pertanyaan oleh penyidik.
ADVERTISEMENT
"Saya diperiksa hampir 3 jam dengan 18 pertanyaan," kata dia di Polda Metro Jaya pada Kamis (26/9).
Di hadapan penyidik, Umar mengaku sudah memberi keterangan soal kronologi kedatangannya ke Menara Kadin. Dia juga membantah tudingan soal adanya aksi pemukulan terhadap pelapor yakni Staf Khusus Ketua Umum Kadin, Arif Rahman.
Dia menilai tudingan Arif adalah hoaks. "Arif bilang saya pukul dia, itu bohong. Itu hoaks. Tadi saya udah jelaskan ke aparat kepolisian," ujar dia.
Umar mengaku sudah menyerahkan rekaman video pada penyidik. Di sisi lain, dia meminta penyidik untuk memeriksa CCTV. Jika nantinya terbukti menyampaikan keterangan bohong, Umar menyatakan siap ditangkap polisi.
"Kalau bohong, saya siap ditangkap, gentleman kita," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Menara Kadin didatangi sekelompok oknum tengah malam, Senin (16/9/2024). Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, Arif melaporkan dugaan tindak pengeroyokan dan penganiayaan yang dialaminya ke Polda Metro Jaya. Laporan itu sudah resmi diterima dengan nomor STTLP/B/5591/IX/SPKT POLDA METRO JAYA tanggal 17 September 2024.
Arif menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika dia diminta oleh Arsjad untuk mengecek situasi di Menara Kadin. Ketika tiba di sana, ternyata sudah ada beberapa orang yang berjaga.
"Mungkin kurang lebih 50 orang atau 100 orang. Ternyata, di situ ada Saudara Umar Kei salah satunya," ucap dia kepada wartawan, Rabu (18/9).
Arif kemudian melakukan negosiasi dengan Umar di sebuah ruangan. Negosiasi sempat berlangsung lancar. Sampai, Umar tiba-tiba marah ketika diminta untuk keluar dari ruangan karena dinilai tak berkepentingan untuk membahas masalah di internal Kadin.
ADVERTISEMENT
Arif mengaku kepalanya dipukul memakai kaleng minuman. Beberapa orang yang berada di sekitar Umar pun langsung turut serta melakukan pemukulan. Arif menduga Umar diundang datang ke Menara Kadin oleh pihak yang diduga dari kubu Anindya Bakrie.
Tak berselang lama, Arif dilaporkan balik ke Polda Metro Jaya terkait dengan dugaan penganiayaan yang terjadi di Menara Kadin beberapa waktu lalu. Arif dilaporkan oleh Hermawan Ngabalin yang merupakan teman dari Umar Kei. Laporan itu sudah teregister dengan nomor STTLP/B/5626/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 18 September 2024.