Umar Kei Penuhi Undangan Klarifikasi Polisi Terkait Kisruh di Menara Kadin

26 September 2024 14:46 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umar Kei tiba di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/9/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Umar Kei tiba di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/9/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Umar Kei memenuhi undangan klarifikasi dari polisi terkait dengan kerusuhan yang terjadi di Menara Kadin beberapa waktu lalu. Dalam kasus itu, Umar dilaporkan oleh Staf Khusus Ketua Umum Kadin, Arif Rahman, atas dugaan melakukan penganiayaan.
ADVERTISEMENT
"Saya hadir hari ini atas dasar surat undangan klarifikasi dari teman-teman Polda, khususnya Resmob Tim Unit 4, saya belum tahu apa yang harus saya ditanya tentang surat undangan klarifikasi," kata Umar yang menjabat sebagai Ketua DPP Front Pemuda Muslim Maluku di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (26/9).
Dalam kesempatan itu, Umar membantah kabar bahwa dirinya melakukan penganiayaan berupa pemukulan. Dia juga mengaku membawa sejumlah bukti berupa video yang akan diberi ke penyidik untuk menepis tudingan itu.
"Tidak pernah tangan saya jatuh, kalau tangan saya jatuh, pasti berlumuran darah bahkan mati, tapi saya tidak pernah merasa," ucap dia didampingi Kuasa Hukumnya, Abdul Fatah Pasolo.
Menara Kadin didatangi sekelompok oknum tengah malam, Senin (16/9/2024). Foto: Dok. Istimewa
Saat itu, Umar mengaku datang ke Kantor Kadin untuk bertemu dengan adik ipar dari Anindya Bakrie, Taufan Eko Nugroho. Umar datang untuk dapat menjembatani permasalahan sekuriti Menara Kadin yang khawatir kontraknya bakal diputus sebelum tahun 2025 akibat dualisme kepengurusan Kadin.
ADVERTISEMENT
Masalah itu akhirnya terselesaikan usai Taufan sepakat untuk memperpanjang kontrak sekuriti hingga tahun 2025. Dengan demikian, Umar menegaskan bahwa kedatangannya tak ada sangkut pautnya dengan masalah dualisme kepengurusan di Kadin.
"Tambah kontrak setahun. Apalagi yang kurang? Tidak ada masalah lagi," ujar dia.
Sebelumnya, Arif melaporkan dugaan tindak pengeroyokan dan penganiayaan yang dialami ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut sudah resmi diterima dengan nomor STTLP/B/5591/IX/SPKT POLDA METRO JAYA tanggal 17 September 2024.
Arif menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika dia diminta oleh Arsjad untuk mengecek situasi di Menara Kadin. Ketika tiba di sana, ternyata sudah ada beberapa orang yang berjaga.
"Mungkin kurang lebih 50 orang atau 100 orang. Ternyata, di situ ada Saudara Umar Kei salah satunya," ucap dia kepada wartawan, Rabu (18/9).
ADVERTISEMENT
Arif kemudian melakukan negosiasi dengan Umar di sebuah ruangan. Negosiasi sempat berlangsung lancar. Sampai, Umar tiba-tiba marah ketika diminta untuk keluar dari ruangan karena dinilai tak berkepentingan untuk membahas masalah di internal Kadin.
Arif mengaku kepalanya dipukul memakai kaleng minuman. Beberapa orang yang berada di sekitar Umar pun langsung turut serta melakukan pemukulan. Arif menduga Umar diundang datang ke Menara Kadin oleh pihak yang diduga dari kubu Anindya Bakrie.
Tak berselang lama, Arif dilaporkan balik ke Polda Metro Jaya terkait dengan dugaan penganiayaan yang terjadi di Menara Kadin beberapa waktu lalu. Arif dilaporkan oleh Hermawan Ngabalin yang merupakan teman dari Umar Kei. Laporan itu sudah teregister dengan nomor STTLP/B/5626/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 18 September 2024.
ADVERTISEMENT