Unnes Dukung Nadiem yang Tak Lagi Wajibkan Skripsi: Lebih Efisien

30 Agustus 2023 16:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi skripsi. Foto: Aewphoto/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi skripsi. Foto: Aewphoto/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyambut baik kebijakan Mendikbudristek Nadiem Makarim yang tidak lagi mewajibkan skripsi sebagai syarat kelulusan mahasiswa. Unnes menilai kebijakan ini efisien dan sesuai dengan perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
Rektor Unnes Martono S mengatakan kebijakan yang dimuat dalam kurikulum Merdeka Belajar episode 26 memuat dua hal penting yang sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat perguruan tinggi. Yakni, penyederhanaan standar nasional perguruan tinggi dan penyederhanaan akreditasi.
"Unnes menyambut baik kebijakan ini karena sangat relevan dengan kebutuhan perguruan tinggi. Kebijakan ini membuat perguruan tinggi lebih fleksibel dan efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada," ujar Martono melalui keterangan tertulis, Rabu (30/8).
Ia menjelaskan, kebijakan ini perlu mendapat dukungan karena didasari oleh semangat untuk bergerak dari hal-hal yang bersifat administratif menuju hal-hal substantif. Menurutnya, hal ini akan melahirkan dampak positif.
"Ini selaras dengan semangat zaman karena dunia bergerak ke arah yang lebih efisien, bergerak ke arah yang lebih substantif. Kebijakan ini akan membuat masyarakat Pendidikan tinggi di Indonesia sangat terbantu," jelas dia.
ADVERTISEMENT

Diklaim Tidak Turunkan Kualitas

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Sistem Informasi Unnes D Ngabiyanto, mengatakan kebijakan itu tidak menurunkan kualitas lulusan perguruan tinggi. Justru kebijakan baru itu akan meningkatkan kualitas sarjana yang ada di Indonesia.
"Tugas akhir dalam bentuk lain tidak menurunkan kualitas karena tugas akhir disesuaikan dengan kebutuhan prodi, dapat berbentuk proyek, atau prototipe. Unnes pada dasarnya telah memulai pada prodi seni rupa berupa pameran dan Prodi Tata Busana berupa gelar karya," kata Ngabiyanto.