Unnes soal Rumor Plagiarisme Rektornya: Ada yang Tak Senang

29 November 2019 14:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Unnes Fathur Rokhman. Foto: ristekdikti.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Unnes Fathur Rokhman. Foto: ristekdikti.go.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman sedang ramai diperbincangkan usai memenuhi panggilan Senat Akademik UGM pada 27 November lalu. Pemanggilan tersebut, terkait dugaan plagiarisme yang dilakukan oleh Fathur atas disertasinya.
ADVERTISEMENT
Kepala UPT Humas Unnes, Muhamad Burhanudin, mengatakan, kedatangan Fathur ke UGM merupakan iktikad baik. Fathur, kata Burhanudin, memenuhi undangan Senat Akademik UGM untuk meluruskan dugaan plagiarisme.
“Hasil pertemuan-pertemuan tersebut berkesimpulan sama bahwa Rektor Unnes tidak melakukan plagiat,” ujar Burhan, sapaan Burhanudin, melalui keterangan pers, Jumat (29/11).
Burhan menyayangkan adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan gemar mengangkat rumor yang tidak benar.
Rumor soal plagiarisme itu menurut Burhan, telah berulang-ulang diekspose dan tidak pernah terbukti. Burhan menuding ada pihak tertentu yang sengaja mengembuskan kabar negatif terkait kemajuan prestasi Unnes.
“Ada yang tidak senang Unnes melejit prestasinya selama dipimpin oleh Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum,” ujar Burhan tanpa menyebut siapa pihak yang tak senang itu.
ADVERTISEMENT
Unnes, menurut Burhan, akan secara aktif mencari keadilan melalui jalur litigasi maupun nonlitigasi dalam upaya meluruskan rumor plagiarisme yang membuat nama kampus tercoreng.
“Pihak-pihak yang diduga turut serta mencemarkan nama baik Rektor Unnes sebagai pribadi maupun perwakilan lembaga akan dimintai pertanggungjawaban jika terdapat bukti yang kuat akan keterlibatannya,” kata dia.
Dewan Kehormatan Universitas (DKU) Universitas Gadjah Mada (UGM) memanggil Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman atas dugaan plagiarisme pada Rabu (27/11).
Fathur diduga melakukan plagiarisme untuk disertasinya yang berjudul ‘Pemilihan Bahasa dalam Masyarakat Dwibahasa: Kajian Sosiolinguistik di Banyumas’. Disertasi yang dibuat pada 2003 lalu itu diduga hasil plagiat dari skripsi mahasiswa bimbingannya di Unnes.
Fathur menempuh pendidikan S3 di UGM. Saat itu dia merupakan dosen Unnes dan punya mahasiswa bimbingan. Kemudian ada kesamaan hasil disertasinya dengan skripsi dua mahasiswanya tersebut.
ADVERTISEMENT
Skripsi yang dimaksud adalah karya Ristin Setiyani dengan judul ‘Pilihan Ragam Bahasa Dalam Wacana Laras Agama Islam di Pondok Pesantren Islam Salafi Al-Falah Mangunsari Banyumas’ tahun 2001. Kemudian skripsi Nefi Yustiani ‘Kode dan Alih Kode Dalam Pranatacara Pernikahan di Banyumas’ juga pada tahun 2001.