Untar Buka Suara Usai Mahasiswinya Ditemukan Tewas Diduga Bunuh Diri

5 Oktober 2024 23:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Catatan Redaksi: Bunuh diri bukan jalan keluar persoalan kehidupan, segera cari pertolongan!
Ilustrasi bunuh diri. Foto: Shutter stock
Universitas Tarumanegara (Untar) buka suara soal mahasiswinya berinisial E (18) ditemukan tewas di area kampus kawasan Grogol, Jakarta Barat. Dari hasil penyelidikan sementara, korban diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 4 gedung kampus.
ADVERTISEMENT
"Kita semua bersedih dan prihatin dengan musibah ini dan semoga orang tua serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan, serta penghiburan dari Tuhan," kata Humas Untar, Paula T Anggarina, dalam keterangannya, Sabtu (5/10).
Paula mengatakan, pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan soal penyebab jatuhnya korban. Untar menyerahkan penyelidikan ke pihak kepolisian.
"Pihak kampus Untar, akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang yang saat ini tengah melakukan penyelidikan, dan akan menyampaikan update perkembangannya setelah diperoleh hasil," ungkap dia.
Paula juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar terkait kematian korban.
Universitas Tarumanagara (UNTAR). Foto: Webby Webby/Shutterstock
Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, menjelaskan dari hasil penyelidikan sementara korban diduga sengaja menjatuhkan diri.
ADVERTISEMENT
"Kalau indikasinya, sampai saat ini bunuh diri," ungkap Aprino.
Ia menjelaskan, dari hasil pengecekan CCTV, diketahui korban terlihat sendirian sebelum kejadian. Hal itu juga dikuatkan dari keterangan saksi yang didapat.
"Dari keterangan saksi pun, yang melihat korban, saat mau loncat itu kan ada sekuriti di bawah, dia melihat juga di atas situ," beber dia.
Hingga saat ini, Aprino menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab yang membuat mahasiswi itu nekat bunuh diri.
Polisi baru menemukan sebuah buku catatan harian milik korban yang berisi curahan hatinya.
"Jadi dia hanya menulis itu pakai bahasa mandarin. Bahasanya itu curhatan, memang sedih, cuma tidak menunjuk ke siapa-siapa," ujar Aprino.